Porsea, Sumut, 21/6 (Antara) - Perusahaan Umum Jasa Tirta I melakukan pengelolaan sumber daya air dengan melaksanakan normalisasi Sungai Siruar di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir untuk mengatasi banjir di daerah tersebut.

"Normalisasi 'long storage' di bagian hulu sungai Asahan itu diperkirakan volumenya mencapai 85.000 meter kubik," kata Koordinator Wilayah Toba-Asahan Perusahaan Umum Jasa Tirta I Wahyu Dutonoto di Porsea, Minggu.

Menurut dia, dengan normalisasi yang dilakukan di sungai yang merupakan hulu Sungai Toba dan Sungai Asahan itu, diharapkan dapat menekan titik-titik banjir yang mungkin terjadi.

Pengelolaan sumber daya air sebagai amanat kolektif harus dikelola secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan berkelanjutan untuk kemakmuran masyarakat.

Wahyu menjelaskan, pihaknya akan melakukan kegiatan pengolaan sumber daya air di wilayah sungai Toba-Asahan dengan pengendalian daya rusak, diantaranya dengan "spoilbank" dan "hauling sedimen" sungai, serta normalisasi alur sungai.

Di samping itu, juga akan dibangun 'chek dam', penguatan tebing, pembangunan "groundsill" dan "trashboom" di Sungai Asahan dengan volume satu unit.

"Semua persiapan sudah rampung dan sejumlah alat berat sudah ditempatkan di lokasi untuk dioperasikan dalam waktu dekat," ujarnya.

Melalui kerja sama dan koordinasi dengan Pemkab Toba Samosir, pihaknya telah melakukan sosialisasi tentang pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) hulu sungai Toba-Asahan yang dihadiri para pemangku kepentingan di daerah tersebut.

Permasalahan sumber daya air dan lingkungan, menurut Wahyu, adalah kerusakan DAS dan sedimentasi waduk serta degradasi kualitas air.

Kerusakan aliran sungai, ditandai dengan terus menurunnya kondisi hutan akibat penebangan liar, konversi lahan, serta penurunan daya dukung lingkungan DAS.

Wahyu menambahkan, pada bendungan Siruar di hulu Sungai Asahan itu akan  dilakukan pengukuran "bathymetri/echosounding" setiap bulan.

Selain itu, akan dilakukan pembersihan sampah dan enceng gondok di hulu bendungan Siruar dan area "trashboom" Sungai Asahan.

"Kita akan melakukan pemasangan peta lokasi stasiun pengukur debit air (Automatic Water Level Recorder/AWLR) serta uji kualitas air sungai dan Danau Toba," katanya.

Pelaksana Tugas Bupati Toba Samosir Liberty Pasaribu menyampaikan apresiasi atas proses normalisasi atau pengerukan Sungai Siruar, karena membawa manfaat positif bagi warga sekitar, terutama untuk potensi dan ancaman banjir akibat luapan air sungai.

"Normalisasi yang dilakukan PT Jasa Tirta I di hulu sungai Toba-Asahan ini, diharapkan dapat mencegah banjir yang mungkin terjadi," katanya. ***4***
(T.KR-HIN/B/I. Arfa/I. Arfa) 21-06-2015 11:

Pewarta:   Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015