Medan, (Antara) - Ekspor Karet alam Sumatera Utara sejak Januari hingga Mei 2015 masih tetap turun hingga 10,39 persen dibandingkan periode sama tahun lalu akibat permintaan dan harga jual yang melemah.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, di Medan, Sabtu, mengatakan pada Januari-Mei 2014, ekspor karet Sumut masih 202.520 ton, sementara pada periode sama tahun ini tinggal 181.480 ton.

"Ada penurunan tahun ini sebanyak 21.040 ton atau 10, 39 persen," katanya.

Penurunan ekspor terjadi setiap bulan.

Pada Mei misalnya terjadi penurunan 20,51 persen menjadi 31.290 ton dari 39.360 ton di April.

Harga yang terus turun membuat eksportir juga menahan penjualan di tengah permintaan yang memang masih sepi.

Harga karet ekspor jenis SIR20 misalnya hanya sekitar 1,560 dolar AS per kg sehingga harga bahan olah karet atau bokar di dalam negeri juga tetap rendah kisaran Rp16.586-Rp17.786/kg.

Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara, menyebutkan, hampir semua ekspor komoditas mengalami penurunan akibat dampak krisis global yang masih dirasakan.

Akibatnya, kata dia, nilai devisa juga terus melemah.

"Pengusaha dewasa ini berupaya bertahan meski dirasakan semakin sulit," katanya. ***3***
(T.E016/B/T. Susilo/T. Susilo) 20-06-2015 16:37:14

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015