Pematangsiantar, 5/6 (Antara) - Murid TK Sartika Mandiri Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Muhammad Fachsa (6 tahun), Jumat, mengalami luka-luka dicakar seekor Jaguar atau "Black Panther" di Taman Hewan Pematang Siantar (THPS).
Anak pasangan Santoni (31 tahun) dan Fatimah (28 tahun), warga Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara ini, dirawat di RS Tiara Kota Pematangsiantar.
Ibu korban, Faritimah, di Pematangsiantar, Jumat, menceritakan, saat itu TK Sartika berkunjung ke THPS dalam kegiatan perpisahan sekolah untuk mengenalkan hewan-hewan kepada anak didiknya.
Fatimah bersama seorang ibu lain dan tiga anak-anak masuk ke bagian belakang kandang hewan buas, dan saat di kandang Jaguar, punggung korban dicakar, lalu kedua pahanya.
"Tiga pekerja las yang dekat kandang, menarik anak saya dari cengkeraman Jaguar. Setelah lepas dibawa ke rumah sakit dekat taman hewan ini," kata Fatimah.
Fatimah mengaku saat masuk ke bagian belakang pintu dalam keadaan terbuka, tidak ada yang melarang dan tidak ada tanda bacaan yang tidak memperbolehkan lewat daerah tersebut.
Manager Umum THPS, Nandang Suaidah mengatakan, bagian kandang hewan hanya bisa dilalui oleh para petugas yang sudah terlatih, dan terlarang untuk umum.
THPS kata Nandang, telah mengingatkan para pengunjung untuk berhati-hati
melalui tulisan yang dibuat di sejumlah tempat, khususnya kandang hewan buas dan berbahaya.
Nandang berpesan kepada pengunjung mematuhi informasi-informasi yang ada, demi keselamatan diri, karena tidak bisa sehariannya petugas melakukan pengawasan.
"Untuk korban pencakaran, sudah ditangani pihak rumah sakit, dan kita
menanggung seluruh biaya perawatan," kata Nandang. ***2***
Riza Fahriza
(T.KR-WRS/B/R. Fahriza/R. Fahriza)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Anak pasangan Santoni (31 tahun) dan Fatimah (28 tahun), warga Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara ini, dirawat di RS Tiara Kota Pematangsiantar.
Ibu korban, Faritimah, di Pematangsiantar, Jumat, menceritakan, saat itu TK Sartika berkunjung ke THPS dalam kegiatan perpisahan sekolah untuk mengenalkan hewan-hewan kepada anak didiknya.
Fatimah bersama seorang ibu lain dan tiga anak-anak masuk ke bagian belakang kandang hewan buas, dan saat di kandang Jaguar, punggung korban dicakar, lalu kedua pahanya.
"Tiga pekerja las yang dekat kandang, menarik anak saya dari cengkeraman Jaguar. Setelah lepas dibawa ke rumah sakit dekat taman hewan ini," kata Fatimah.
Fatimah mengaku saat masuk ke bagian belakang pintu dalam keadaan terbuka, tidak ada yang melarang dan tidak ada tanda bacaan yang tidak memperbolehkan lewat daerah tersebut.
Manager Umum THPS, Nandang Suaidah mengatakan, bagian kandang hewan hanya bisa dilalui oleh para petugas yang sudah terlatih, dan terlarang untuk umum.
THPS kata Nandang, telah mengingatkan para pengunjung untuk berhati-hati
melalui tulisan yang dibuat di sejumlah tempat, khususnya kandang hewan buas dan berbahaya.
Nandang berpesan kepada pengunjung mematuhi informasi-informasi yang ada, demi keselamatan diri, karena tidak bisa sehariannya petugas melakukan pengawasan.
"Untuk korban pencakaran, sudah ditangani pihak rumah sakit, dan kita
menanggung seluruh biaya perawatan," kata Nandang. ***2***
Riza Fahriza
(T.KR-WRS/B/R. Fahriza/R. Fahriza)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015