Medan, 3/6 (Antara) - Volume ekspor karet alam dari Sumatera Utara pada kuartal I tahun 2015 turun 10,16 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 akibat permintaan yang masih tetap sepi.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah di Medan, Rabu, mengatakan, pada Januari-April atau kuartal I 2014, volume ekspor karet alam Sumut sebanyak 167.170 ton.

Sedangkan periode sama 2015 tinggal 150.190 ton. "Ada penurunan sebesar 10,16 persen dan itu akibat dampak krisis global," katanya.

Dalam catatan Gapki, penurunan ekspor itu terlihat terjadi hampir di setiap bulan.

Pada April 2015 misalnya, volume ekspor turun 0,77 persen dari Maret atau menjadi 39.360 ton.

Menurut dia, ada prediksi volume ekspor akan turun lagi karena permintaan masih tetap sepi.

"Turunnya volume ekspor sudah dipastikan menurunkan juga devisa karet Sumut. Apalagi harga ekspor masih bertahan rendah," kata Edy.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Bismark S Pardamean menyebutkan, nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumut pada kuartal I turun 31,49 persen.

Pada kuartal I 2015 nilai ekspor golongan barang itu tinggal 402,553 juta dolar AS dari periode sama 2014 yang mencapai 587,563 juta dolar AS.

Penerimaan devisa akibat volume dan harga jual komoditas itu turun.

Adapun ekspor karet Sumut itu terbesar ditujukan ke Jepang, Amerika Serikat, India, dan Republik Rakyat Tiongkok. ***3***
(T.E016/B/I. Arfa/I. Arfa)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015