Medan, 11/4 (Antara) - Presiden Manager Hotel Garuda Plaza Medan, Denny S Wardhana terpilih menjadi Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) periode 2015-2020 mengalahkan dua kandidat lainnya Lily Zaenab dan Djamaluddin.

Dalam pemilihan ketua yang dilakukan dengan cara voting dengan jumlah pemilih 143 orang di Musyawarah Daerah (Musda) PHRI 2015 di Medan, Sabtu, Denny Wardhana mendapatkan 98 suara.

Sementara pesaingnya yakni Djamaluddin 34 suara dan Lily Zaenab 11 suara.

"Alhamdulillah, saya dipercaya teman-teman hotel dan restoran. Saya akan menjalankan kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya," katanya usai pemilihan Ketua PHRI Sumut itu.

Menurut dia, program pertama yang akan dijalankannya setelah terbentuk kepengurusan PHRI Sumut itu adalah melakukan peningkatan sertifikasi pekerja hotel dan restoran yang dewasa ini masih minim.

Sertifikasi itu dinilai penting karena akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir 2015.

Di era MEA di mana pekerja asing semakin bebas bekerja di Indonesia, maka persaingan akan semakin ketat.

"Bagaimana pekerja hotel dan restoran Sumut bisa bersaing kalau tidak memiliki kompetensi yang diindikasikan antara lain dengan sertifikasi," katanya.

Program lainnya adalah mendorong pembentukan dan memberdayakan Badan Pengurus Cabang PHRI di seluruh kabupaten/kota.

Terbentuknya BPC diharapkan bisa membantu kemajuan hotel dan restoran di daerah, di mana ada objek wisata yang menjadi andalan untuk dijual ke wisatawan .

"PHRI Sumut juga akan memperkuat hubungan atau kerja sama dengan Pemerintah. Peningkatan sinergi antara badan usaha industri perhotelan dan restoran dan Pemerintah diyakini bisa mendorong perekonomian," katanya.

Apalagi dewasa ini, ujarnya, pemerintah menargetkan industri pariwisata sebagai andalan devisa.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara, mengemukakan sertifikasi pekerja termasuk halal sudah sangat mutlak dibutuhkan di industri pariwisata.

Alasan dia, persaingan di bisnis industri pariwisata semakin ketat.

"Sumut tidak lagi hanya bisa mengandalkan atau mengharapkan kedatangan turis konvensional seperti selama ini yang dikhawatirkan menjadi jenuh, tetapi dari negara lainnya sehingga perlu kompetensi dalam segala hal," katanya.

Dia mengaku untuk meningkatkan kepariwisataan, selain infrastruktur jalan dan pembenahan objek wisata, perlu peningkatan Infrastruktur sosial budaya.

"Peran masyarakat juga sangat menjadi penentu dalam keberhasilan pariwisata," katanya.***3***

(T.E016/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo) 11-04-201

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015