Medan, 22/3 (Antarasumut) -Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara mendukung penuh langkah Dolling School of Fashion Design yang mendorong perancang mode nya menghasilkan karya busana berbahan batik atau tenunan Sumut.

"Era MEA. (Masyarakat ekonomi ASEAN) memang memerlukan industri kreatif untuk bisa dan memenangkan oersaingan,"kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Elisa Marbun di Medan, Sabtu malam.
Industri kreatif dengan berbahan baku tenunan sangat menjanjikan karena hampir di setiap daerah memiliki hasil tenunan masing-masing dengan ciri khas tersendiri.

Dia mengatakan itu pada acara Fashion Show Dolling School of Fashion Design "Once Upon a Time" yang memamerkan hasil karya perancang mode muda Sumut dari Dolling School.

"Dengan dijadikannya fashion, maka batik/tenunan Sumut akan semakin dikenal masyarakat Indonesia dan manacanegara.
,"katanya.

Pimpinan Dolling School of Fashion Design, Nilawaty Iskandar menyebutkan, peragaan busana digelar setiap tahun untuk menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri para siswanya.

Dia menyebutkan, sebagai pemilik sekolah dia merasa bertanggung jawab untuk menjadikan siswa-siswinya berhasil antara lain dengan berani menampilkan hasil rancangan.

Apalagi rancangan yang menggunakan bahan lokal seperti batik/tenunan Sumut yang bisa menjadi promosi hasil kreatif pengrajin daerah.
Dengan ditampilkannya sebagai rancangan mode, diharapkan juga bisa mendorong pengrajin semakin kreatif dan menghasilkan tenunan yang berkualitas.

"Kalau semua maju mulai pengrajin hingga perancang tentunya bisa mendorong perekonomian Sumut bahkan nasional,"katanya.

Peragaan busana yang dihasilkan perancang muda Medan khususnya yang ditampilkan Florencia Surbakti dengan bahan kain batik/tenunan Sumut mendapat perhatian besar dari para tamu berbagai kalangan yang menghadiri acara peragaan busana Dolling Fashion Design Once Upon A Time itu.***4***.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015