Tarutung, Sumut, 15/3 (Antarasumut) – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan menegaskan bahwa dimulai tahun 2015 ini, seluruh pelaksanakan program pendidikan siswa mulai dari tingkat SD hingga SLTA di daerah itu, digratiskan.

“Pendidikan gratis adalah salah satu wujud keinginan saya untuk membangun Taput. Di samping pembangunan infrastruktur, pembangunan sektor pendidikan merupakan salah satu visi saya menjadikan Taput menjadi lumbung SDM yang berkualitas. Dengan program ini, kita harapkan bersama setiap siswa termotivasi untuk rajin belajar, serta orang tua siswa untuk teguh mengupayakan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya,” tegas Nikson di Tarutung.

Menurutnya, program ini harus dilakukan mengingat Taput dulunya adalah sumber orang-orang pintar, yang jumlahnya cukup mendapat perhitungan di negeri ini. Tetapi pada dekade terakhir, prestasi tersebut menurun.

“Kenapa menurun, tentunya, selain karena faktor akademis yang mulai menurun, etika, moral dan spiritual juga sudah mulai tergerus. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi saya pribadi selaku Bupati. Karena generasi yang cerdas secara akademis tanpa dibekali pendidikan etika dan moral yang baik, juga akan sia-sia,” kata politisi PDI Perjuangan itu.

Disebutkannya, pencanangan pendidikan gratis yang telah dimulai pada tahun 2014 untuk tingkat SD hingga SMP, tanpa pungutan apapun. Dan selanjutnya pada tahun 2015 digratiskan hingga tingkat SMA dan SMK merupakan wujud pembangunan sektor pendidikan di daerah itu menyikapi kompleksitas kemampuan masyarakat Taput untuk menyekolahkan anak-anak mereka yang semakin mengalami penurunan.

“Saya mengharapkan kesempatan ini dimanfaatkan masyarakat semaksimal mungkin untuk bekerja lebih giat lagi. Biaya pendidikan untuk anak dari SD-SMA yang tadinya harus dibayarkan, sebaiknya ditabung untuk pendidikan anak di bangku kuliah kelak. Sebaiknya tidak dihambur-hamburkan,” terangnya.

Nikson mengatakan bahwa selain membenahi pendidikan dari aspek akademis dan biaya pendidikan murah, Pemerintah juga mengharapkan orangtua agar ikut mengambil peran dalam membangun generasi yang berprestasi. Orang tua dalam lingkungan keluarga juga harus mengawasi anak-anak belajar. Budaya pendidikan seperti ini telah ada pada nenek moyang masyarakat batak terdahulu. Hal ini juga yang melahirkan anak-anak Batak yang disiplin, bermoral dan cerdas.

“Hal inilah yang ingin kita gali kembali, budaya pendidikan yang telah diterapkan pendahulu kita yang telah menciptakan orang-orang sukses yang telah diperhitungkan dikancah nasional maupun internasional. Dengan pendidikan gratis ini, tidak adalagi alas an orang tua untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya,” tukasnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015