Humbanghasundutan, Sumut 26/2 (Antara) – Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Pemkab Humbahas) menghadirkan empat tokoh pendidikan untuk terlibat dalam kegiatan sosialisasi Geopark Kaldera Toba,di Kecamatan Baktiraja, Humbahas, Kamis.

Tokoh yang terlibat yakni,  Prof DR Robert Sibarani, Guru besar Antropolinguistik USU untuk tujuan pensosialisasian dari sisi penekanan pelestarian situs situs budaya dalam rangka upaya peningkatan tujuan wisata di daerah tersebut. Serta, Prof DR Uli Kozok MA, Guru besar Universitas Hawai yang  mengungkap sejarah dan warisan Raja Sisingamangaraja di daratan Eropa.

Tokoh lainnya yakni DR Indyo Pratomo, dari Badan Geologi Bandung untuk menyikapi pelestarian Geodiversity. Juga, DR Ir Sabam Malau, Rektor Universitas HKBP Nomensen Medan, yang memahami sisi Biodiversity dalam topik paparannya mengenai konservasi tanaman langka dan tanaman komersial di tanah Batak.

Bupati Humbahas Maddin Sihombing, dalam kesempatan itu menekankan, kegiatan yang digelar ini diyakini akan menambah poin plus dalam pengajuan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota Global Geopark Network (GGN) UNESCO serta persiapan penyambutan kedatangan Tim Asesor GGN UNESCO ke kawasan Danau Toba, tepatnya di lokasi wisata Sipinsur pada Mei 2015 mendatang.

Ketua DPRD Humbahas Manaek Hutasoit menjelaskan,  ledakan mega erupsi dengan 3 kali tahapan letusan pada masa lalu merupakan malapetaka bagi masyarakat sekitar Sumatera Bagian Tengah. Namun, kini menjadi karunia sebagai kekayaan alam Indonesia yang dimiliki 7 kabupaten di wilayah Danau Toba.

“Makanya, kesiapan masyarakat dan Pemerintah dalam menerima kawasan Danau Toba ini menjadi Taman Bumi Dunia, sangat kita harapkan. Selama ini, karakter budaya kita tidak begitu terbuka. Saatnya kini, dengan keberadaan Geopark Kaldera Toba, kita harus lebih terbuka dan menerima kehadiran budaya asing dengan satu poin ketentuan jika eksistensi budaya kita tidak boleh hilang," katanya.

Dengan kata lain,jelasnya, momen yang ada dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan lagi kekayaan budaya ke masyarakat luar negeri. Saya yakin, ke depan Geopark ini diterima menjadi anggota GGN Unesco sebagai Taman Bumi Dunia. Agar, harapan kita untuk menjadikan hal ini sumber pendapatan bagi masyarakat di kawasan Danau Toba akan terwujud,” sebutnya.

Lebih lanjut,  sudah menjadi tugas setiap elemen masyarakat di daerah ini untuk memuluskan harapan dengan bersama-sama memelihara ekosistem dan kawasan hutan yang menjadi taman wisata. Karena, apabila hal tersebut diabaikan, maka, daerah ini akan menjadi gersang yang akan menjadikan keberadaan kawasan tidak berguna lagi.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015