Doloksanggul, Sumut 22/2 (Antara) – Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) mengharapkan masyarakatnya di daerah tersebut dapat memahami arti keberadaan Geopark Kaldera Toba atau yang biasa disebut Taman Bumi itu lewat pelaksanakan kegiatan sosialisasi yang digelar Sabtu, pekan lalu.

“Dengan pelaksanaan kegiatan ini, harapan kita, masyarakat daerah ini secara umum dan warga Kecamatan Baktiraja secara khusus, akan mengetahui apa itu Geopark Kaldera Toba,' ujar Bupati Humbahas Maddin Sihombing dalam sambutannya yang dibacakan Wakilnya, Marganti Manullang, di pelataran Mess Pemkab Humbahas, lingkar luar Danau Toba, Kecamatan Baktiraja.

Pemahaman masyarakat tentang arti penting keberadaan taman bumi ini perlu saat bertemu  tim asesor dari UNESCO saat datang ke Kabupaten Humbahas, khususnya ke Baktiraja. Dengan kata lain  masyarakat telah siap dan mampu menjelaskan arti Taman Bumi Kaldera Toba serta manfaatnya bagi kemajuan kepariwisataan di kawasan Danau Toba khususnya Humbahas,”

Disebutkannya, agenda festival tumba yang digelar, sebagai salah satu bagian dari culture diversity, akan menjadi bagian partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup yang meliputi geodiversity, biodiversity, dan culture diversity di Kecamatan Baktiraja.

Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Festival Mangupar Simanullang, yang juga Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata dalam laporannya menyampaikan jika maksud dan tujuan kegiatan yang digelar adalah untuk mensosialisasikan Geopark Kaldera Toba kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi masyarakat Baktiraja, serta sebagai media yang diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pelestarian geodiversity.

“Selain itu, kegiatan ini juga diyakni dilaksanakan dalam rangka pengajuan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota Global Geopark Network (GGN) UNESCO serta persiapan penyambutan kedatangan Tim Asesor GGN UNESCO ke kawasan Danau Toba pada April 2015 mendatang,” katanya.

Mengisi kegiatan dimaksud, Mangupar menjelaskan bahwa Panitia menggelar Festival Martumba untuk tingkat Sekolah Dasar yang diikuti oleh 10 unit SD se-Kecamatan Baktiraja, yang masing-masing kontingen tumbanya berjumlah 20-25 siswa. “Disamping itu, ada juga kegiatan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat,” sebutnya.

Sementara itu, RE Nainggolan selaku pendiri RE Foundation yang turut sebagai pihak penggiat Geopark Kaldera Toba menjelaskan dampak positif yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar kawasan Danau Toba ketika keberadaan Taman Bumi ini menjadi anggota GGN UNESCO.

“Banyak dampak positif yang akan kita dapatkan. Diantaranya, akan menambah pendapatan masyarakat daerah dengan cara menarik minat wisatawan dari penjuru dunia untuk berkunjung kemari. Selain itu, hal ini akan menjadi kegiatan pemeliharaan alam, serta memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat,” katanya.

Mantan Sekretaris Daerah Sumatera Utara itu menambahkan bahwa masyarakat adalah subjek yang paling diutamakan dalam Geopark Kaldera Toba. Sebab, masyarakat merupakan pelaku utama kegiatan dimaksud.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015