Langkat, Sumut, 16/2 (Antara) - Sebanyak 140 kepala keluarga warga Dusun II Desa Situngkit, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terancam benteng jebol, bila tidak segera diperbaiki, karena kondisinya yang sudah cukup parah di bantaran sungai Wampu.

"Ada benteng yang sangat mengkhawatirkan karena kondisinya cukup parah," kata Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat Irwan Syahri, di Stabat, Senin.

Irwan Syahri menjelaskan bila benteng tersebut tidak segera diperbaiki maka terancam jebol mengakibatkan 140 kepala keluarga atau 562 jiwa yang ada di Dusun II Desa Situngkit Kecamatan Wampu itu akan terancam tenggelam.

"Kerusakan benteng hampir 200 meter di badan tanggul, bila hujan deras air yang menerjang benteng dikhawatirkan akan menjebolnya," katanya.

Selain itu, ada tujuh dusun lainnya berada di kawasan tersebut, ini juga mempunya implikasi langsung bila benteng tersebut jebol, berupa banjir, dimana hanya satu dusun yang berada di atas bukit, sambungnya.

Irwan Syahri upaya perbaikan tanggul yang terancam jebol itu sudah dilakukan antara masyarakat dengan Muspika setempat menutupnya denga goni berisikan tanah dan pasir, namun ini belum maksimal.

"Sebab debit air sungai Wampu yang masuk terus semakin tinggi, apalagi musim hujan sangat dikhawatirkan tanggung semakin rusak," katanya.

Instansinya juga sudah melaporkan hal ini ke Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) untuk segera mendapatkan bantuan dan perbaikan, agar apa yang dikhawatirkan tidak terjadi.

"Kita sudah berkirim surat dan laporan kesana memohon bantuan untuk penanggulangannya," ungkapnya.

Itu juga dikarenakan dana yang ada disini belum mampu untuk menampung perbaikan tanggul tersebut.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini dapat terealisasi, sehingga masyarakat tidak khawatir bila musim hujan datang," kata Irwan.***4***
(T.KR-IFZ/B/Suparmono/Suparmono)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015