Binjai, Sumut, 5/12 (Antara) - Warga Kota Binjai, Sumatera Utara, masih kesulitan untuk mendapatkan elpiji tiga kilogram karena pasokan yang berkurang dan terlambatnya sampai ke pangkalan.
"Warga mengalami kesulitan mendapatkan elpiji tiga kilogram," kata salah seorang warga Kota Binjai Taufik, di Binjai, Jumat.
Memang sulit mendapatkan gas elpiji tiga kilogram, sekarang ini, katanya.
Warga juga tidak mengetahui apakah kelangkaan gas di daerah mereka ini karena pasokan yang berkurang, atau ada permainan dari spekulan, sehingga gas tiga kilogram ters menghilang.
"Kalaupun ada elpiji itu masuk ke pangkalan ataupun agen langsung diserbu warga, karena memang elpiji payah didapat warga sekarang ini," sambungnya.
Taufik berharap agar pemerintah kota segera melakukan aksi nyata dilapangan untuk mengatasi kelanggaan gas seperti yang dirasakan warga sekarang ini.
Sementara salah seorang warga lainnya Rahmi mengungkapkan bahwa kelangkaan gas elpiji ini sudah berjalan dua minggu terakhir dan untuk mendapatkannya sangat sulit bahkan harganya sudah sangat melambung tinggi dikarenakan harga bahan bakar minyak juga mengalami kenaikan.
"Sudah cukup lama warga menantikan kapan elpiji tiga kilogram itu segera masuk kembali ke berbagai pangkalan," katanya.
"Kami membutuhkan gas guna keperluan masak sehari-hari sehingga harus antri menunggu gas datang," sambungnya.
Bila gas datang dari angkutan truk yang membawanya langsung diserbu warga, sehingga terjadi desak-desakan.
Namun tidak ada korban jiwa walaupun warga berdesak-desakan mengambil gas di pangkalan ini, karena mereka semuanya merasa butuh, sehingga harus antri saja, karena kebutuhan cukup nampaknya.***3***
Riza Fahriza
(T.KR-IFZ/B/R. Fahriza/R. Fahriza)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Warga mengalami kesulitan mendapatkan elpiji tiga kilogram," kata salah seorang warga Kota Binjai Taufik, di Binjai, Jumat.
Memang sulit mendapatkan gas elpiji tiga kilogram, sekarang ini, katanya.
Warga juga tidak mengetahui apakah kelangkaan gas di daerah mereka ini karena pasokan yang berkurang, atau ada permainan dari spekulan, sehingga gas tiga kilogram ters menghilang.
"Kalaupun ada elpiji itu masuk ke pangkalan ataupun agen langsung diserbu warga, karena memang elpiji payah didapat warga sekarang ini," sambungnya.
Taufik berharap agar pemerintah kota segera melakukan aksi nyata dilapangan untuk mengatasi kelanggaan gas seperti yang dirasakan warga sekarang ini.
Sementara salah seorang warga lainnya Rahmi mengungkapkan bahwa kelangkaan gas elpiji ini sudah berjalan dua minggu terakhir dan untuk mendapatkannya sangat sulit bahkan harganya sudah sangat melambung tinggi dikarenakan harga bahan bakar minyak juga mengalami kenaikan.
"Sudah cukup lama warga menantikan kapan elpiji tiga kilogram itu segera masuk kembali ke berbagai pangkalan," katanya.
"Kami membutuhkan gas guna keperluan masak sehari-hari sehingga harus antri menunggu gas datang," sambungnya.
Bila gas datang dari angkutan truk yang membawanya langsung diserbu warga, sehingga terjadi desak-desakan.
Namun tidak ada korban jiwa walaupun warga berdesak-desakan mengambil gas di pangkalan ini, karena mereka semuanya merasa butuh, sehingga harus antri saja, karena kebutuhan cukup nampaknya.***3***
Riza Fahriza
(T.KR-IFZ/B/R. Fahriza/R. Fahriza)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014