Binjai, Sumut, 10/11 (Antara) - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kini berdampak terhadap naiknya harga kebutuhan pokok di berbagai pasar tradisional yang ada di Kota Binjai, Sumatera Utara, mencapai 50 persen.

"Rencana kenaikan BBM ini berdampak terhadap naiknya harga kebutuhan pokok mencapai 50 persen," kata salah seorang pedagang tradisional di Pasar Tavi Binjai Taufik, di Binjai, Senin.

Taufik menjelaskan bahwa harga kebutuhan pokok rumah tangga terus mengalami kenaikan sejak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Seperti harga cabai merah seelumnya Rp 25.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 50.000 per kilogram dan harga bawang merah mengalami kenaikan dari Rp 28.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 48.000 per kilogram.

Sedangkan harga cabai rawit dari harga Rp 30.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 45.000 perkilogram, katanya.

Selain harga cabai merah, bawang dan sejumlah harga kebutuhan pokok lainnya seperti tomat juga mengalami kenaikan dari Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 12.000 per kilogramnya.

Sementara harga kentang dan brokoli juga mengalami kenaikan dari Rp 5.000 menjadi Rp 10.000 per kilogram.

Taufik menjelaskan bahwa kenaikan harga ini disebabkan karena rencana kenaikan BBM oleh pemerintah, yang berdampak terhadap pengambilan sejumlah kebutuhan rumah tangga dari para agen.

Selain itu, kenaikan harga sayur mayur yang terjadi sekarang ini selain dipicu rencana kenaikan harga BBM juga karena situasi gunung Sinabung yang belum stabil, sehingga para petani sayur mayur belum kembali bercocok tanam, dan membuat stok bahan kebutuhan dapur rumah tangga menjadi terbatas.***2***
(T.KR-IFZ/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014