Medan, (Antara) - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho menegaskan stabilitas politik dan kondisi sosial kemasyarakatan daerah itu aman menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang dijadwalkan 20 Oktober 2014.
"Kekondusifan diyakini berlangsung hingga pelantikan dan seterusnya karena seluruh pimpinan daerah Sumut sudah menyatakan komitmen siap mem 'back up' pelantikan Presiden dan Wapres supaya berjalan lancar dan sukses,"katanya di Medan, Jumat malam
Dia mengatakan itu usai memimpin rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Sumut membahas soal keamanan di daerah itu menjelang, saat dan pascapelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
Rapat itu dihadiri semua jajaran seperti Kepala Polisi Daerah Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Ketua DPRD Sumut sementara H Ajib Shah, Kasdam I/BB Brigjend TNI Cucu Sumantri dan Kepala Kejakasaan Tinggi Sumut, M Yusni.
"Dalam rapat tadi, FKPD bersama seluruh masyarakat Sumut siap mengamankan pelantikan Bapak Jokowi (Joko Widodo) dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2014-2019," ujar Gatot.
Gubernur Sumut itu mengaku semakin yakin keamanan akan kondusif mengacu pada semakin membaiknya suhu politik dan keadaan keamanan di Jakarta.
"Peristiwa di Jakarta, dua dan tiga hari terakhir sampai dengan Jumat banyak berjalan positif sehingga semakin meyakinkan Pemprov Sumut bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akan berjalan mulus dan Sumut tetap aman,"katanya.
Gatot menegaskan, konsolidasi politik para pimpinan nasional di Jakarta yang juga disepakati peserta rapat memberi harapan bagi masyarakat semua akan amannya situasi nasional dan daerah.
Meskipun, kata dia, berdasarkan informasi dari media massa dan laporan Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan di Indonesia (SNPK) oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, sejak Januari hingga Agustus 2014, jumlah aksi kekerasan Sumut mencapai 2.109 kasus.
Aksi kekerasan yang tertinggi terjadi pada kasus kriminalitas dan konflik main hakim sendiri.
Ketua DPRD sementara H Ajib Shah juga menegaskan, keoptimisan bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tidak memunculkan gejolak karena melihat masyarakat Sumut sudah cukup dewasa memaknai dan menyikapi hasil demokrasi.
Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, menyebutkan bahwa Apel Kesiapan Pengaman Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang intinya menggalang semua potensi pengamanan terutama dalam mengantisipasi munculnya kerawanan di Sumut sudah dilakukan.
Aparat, kata dia, juga sudah mempersiapkan pengamanan termasuk adanya rencana beberapa kelompok masyarakat melakukan nonton bareng acara pelantikan itu di beberapa tempat.***1***
(T.E016/B/H. Wahyudono/H. Wahyudono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Kekondusifan diyakini berlangsung hingga pelantikan dan seterusnya karena seluruh pimpinan daerah Sumut sudah menyatakan komitmen siap mem 'back up' pelantikan Presiden dan Wapres supaya berjalan lancar dan sukses,"katanya di Medan, Jumat malam
Dia mengatakan itu usai memimpin rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Sumut membahas soal keamanan di daerah itu menjelang, saat dan pascapelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
Rapat itu dihadiri semua jajaran seperti Kepala Polisi Daerah Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Ketua DPRD Sumut sementara H Ajib Shah, Kasdam I/BB Brigjend TNI Cucu Sumantri dan Kepala Kejakasaan Tinggi Sumut, M Yusni.
"Dalam rapat tadi, FKPD bersama seluruh masyarakat Sumut siap mengamankan pelantikan Bapak Jokowi (Joko Widodo) dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2014-2019," ujar Gatot.
Gubernur Sumut itu mengaku semakin yakin keamanan akan kondusif mengacu pada semakin membaiknya suhu politik dan keadaan keamanan di Jakarta.
"Peristiwa di Jakarta, dua dan tiga hari terakhir sampai dengan Jumat banyak berjalan positif sehingga semakin meyakinkan Pemprov Sumut bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akan berjalan mulus dan Sumut tetap aman,"katanya.
Gatot menegaskan, konsolidasi politik para pimpinan nasional di Jakarta yang juga disepakati peserta rapat memberi harapan bagi masyarakat semua akan amannya situasi nasional dan daerah.
Meskipun, kata dia, berdasarkan informasi dari media massa dan laporan Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan di Indonesia (SNPK) oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, sejak Januari hingga Agustus 2014, jumlah aksi kekerasan Sumut mencapai 2.109 kasus.
Aksi kekerasan yang tertinggi terjadi pada kasus kriminalitas dan konflik main hakim sendiri.
Ketua DPRD sementara H Ajib Shah juga menegaskan, keoptimisan bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tidak memunculkan gejolak karena melihat masyarakat Sumut sudah cukup dewasa memaknai dan menyikapi hasil demokrasi.
Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, menyebutkan bahwa Apel Kesiapan Pengaman Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang intinya menggalang semua potensi pengamanan terutama dalam mengantisipasi munculnya kerawanan di Sumut sudah dilakukan.
Aparat, kata dia, juga sudah mempersiapkan pengamanan termasuk adanya rencana beberapa kelompok masyarakat melakukan nonton bareng acara pelantikan itu di beberapa tempat.***1***
(T.E016/B/H. Wahyudono/H. Wahyudono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014