Medan, 21/9 (Antara) -Nilai ekspor rempah-rempah Sumatera Utara terus naik sebesar 63,06 persen hingga Agustus 2014 atau menjadi 13,534 juta dolar AS.
"Ekspor rempah-rempah berupa cengkeh, kayu manis, kemiri ,kapulaga, kemenyan, kencur dan biji pinang dari Sumut (Sumatera Utara) masih terus berlangsung,"kata Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Fitra Kurnia di Medan, Minggu.
Bahkan, kata dia, nilai ekspornya tren menguat dimana tahun ini menjadi 13,534 juta dolar AS dari periode sebelumnya 8,299 juta dolar AS.
Ekspor rempah-rempah Sumut itu antara lain ke india, Malaysia, Belanda, Jerman bahkan ke Amerika Serikat.
Sumut memang dikenal sebagai pengekspor rempah-rempah walau diakui sebagian produk itu diambil dari daerah lain.
Kayu manis misalnya sebagian diambil eksportir Sumut dari Sumatera Barat.
Ekspor komoditas, Andryanus Simarmata mengakui, permintaan rempah-rempah selalu ada sejak dulu.
"Permintaan rempah-rempah selalu ada tetapi terus berfluktuasi khususnya akibat dampak krisis global,"katanya.
Ekspor kayu manis, pinang, lada dan pala adalah yang paling rutin dilakukan.
India, Malaysia dan Eropa adalah negara yang paling banyak mengimpor hasil rempah-rempah Sumut itu.
Dia mengakui, ada kalanya juga Sumut mengimpor produk itu di saat permintaan dalam negeri banyak sementara harga lokal terlalu mahal.***2
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Ekspor rempah-rempah berupa cengkeh, kayu manis, kemiri ,kapulaga, kemenyan, kencur dan biji pinang dari Sumut (Sumatera Utara) masih terus berlangsung,"kata Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Fitra Kurnia di Medan, Minggu.
Bahkan, kata dia, nilai ekspornya tren menguat dimana tahun ini menjadi 13,534 juta dolar AS dari periode sebelumnya 8,299 juta dolar AS.
Ekspor rempah-rempah Sumut itu antara lain ke india, Malaysia, Belanda, Jerman bahkan ke Amerika Serikat.
Sumut memang dikenal sebagai pengekspor rempah-rempah walau diakui sebagian produk itu diambil dari daerah lain.
Kayu manis misalnya sebagian diambil eksportir Sumut dari Sumatera Barat.
Ekspor komoditas, Andryanus Simarmata mengakui, permintaan rempah-rempah selalu ada sejak dulu.
"Permintaan rempah-rempah selalu ada tetapi terus berfluktuasi khususnya akibat dampak krisis global,"katanya.
Ekspor kayu manis, pinang, lada dan pala adalah yang paling rutin dilakukan.
India, Malaysia dan Eropa adalah negara yang paling banyak mengimpor hasil rempah-rempah Sumut itu.
Dia mengakui, ada kalanya juga Sumut mengimpor produk itu di saat permintaan dalam negeri banyak sementara harga lokal terlalu mahal.***2
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014