Medan, 18/9 (Antara) - "Berkarat", istilah yang sangat populer di Kota Medan untuk menggambarkan kemampuan seseorang di bidang tertentu. Istilah itu merupakan mungkin gambaran kepemimpinan Ajib Shah di bidang kepemudaan.

Setelah aktif di kepemudaan dan politik, pada 15 September 2014, Ajib Shah yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sumut dipercaya menjadi Ketua Sementara DPRD Sumut untuk memimpin pembentuk seluruh alat kelengkapan dewan.

"Ini amanah sekaligus tantangan untuk memaksimalkan fungsi dewan," kata Ajib di Medan, Kmais.

Ajib Shah lahir di Perdagangan, Kabupaten Simalungun pada 12 Desember 1959 dan mengikuti pendidikan di SD Methodist Hang Tuah (1970), SMP Harapan (1973), SMA Negeri 1 Medan (1976).

Setelah sempat kuliah di Fakultas Teknis Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta, Ajib Shah menuntaskan sarjananya di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).

Pengalamannya di bidang organisasi dan politik dimulai ketika menjadi Ketua Ranting Pemuda Pancasila (PP) Kelurahan Silalas (1981), Ketua PAC PP Medan Barat (1984), dan Ketua PP Kota Medan (1987-1996).

"Jadi, saya menempah pengalaman organisasi itu sejak jenjang terendah," katanya.

Disebabkan pengalaman dan kemampuannya dalam bidang kepemudaan, Ajib Shah dipercaya untuk menjadi Ketua PP Sumut pada tahun 1996.

Namun, disebabkan besarnya tuntutan kerja, ia terpaksa meninggalkan jabatan di organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia tersebut pada tahun 1999.

"Karena tuntutan kerja, dengan berat meninggalkan jabatan itu dengan melaksanan muswilub meski banyak yang keberatan. Prinsip saya, jangan memegang jabatan tetapi tidak bisa memberikan waktu secara penuh," ujar Ajib.

Sejak muda, suami dari Lidya Magdini binti Darmawan (47) tersebut aktif di olahraga karate aliran Wadokai dan menjadi salah satu pendiri aliran bela diri tersebut di Sumut.

Dengan pengalaman organisasi dan politiknya, sekaligus memanfaatkan seluruh potensi partai, Ajib Shah berhasil membawa Partai Golkar menjadi pemenang Pemilu 2014 di Sumut dengan menempatkan 17 wakil di DPRD Sumut.

Sebagai pimpinan parpol, Ajib mengingatkan seluruh anggotanya di DPRD Sumut untuk mampu menjadi wakil rakyat yang sebenarnya agar mampu mengahui denyut nadi masyarakat.

"Datangi dan kunjungi daerah pemilihan masing-masing, jemput masalah mereka, mereka perlu didengar," katanya.

Selaku anggota legislatif, anggota DPRD harus mampu menyerap dan memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat, terutama yang berad di daerah pemilihan masing-masing.

Seluruh aspirasi tersebut harus disampaikan ke pihak eksekutif meski tidak semuanya dapat direalisasikan disebabkan keterbatasan anggaran yang dimiliki.

Namun keterbatasan kemampuan eksekutif tersebut bukan menjadi alasan bagi anggota DPRD untuk tidak mendengarkan dan berdialog langsung dnegan rakyat.

Selain reses, dialog dengan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan informal agar dapat mengetahui masalah yang dihadapi masyarakat.

Kegiatan itu tidak akan memberikan jika menjalankan tugas sebagai anggota DPRD dengan niat yang tulus dan ikhlas.

"Sebenarnya, nikmat rasanya menyapa rakyat, mendengar dan memperjuangkan harapan mereka," kata Ajib Shah.

Pewarta: Irwan Arfa

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014