Pematangsiantar, Sumut, 10/9 (Antara) - Ajang balap liar di kawasan Terminal Tanjung Pinggir Kota Pematangsiantar semakin meresahkan, bahkan sampai menutup akses jalan alternatif lintas Sumatera.

"Setiap sore ada balap liar, kita harus menunggu mereka lintas batu bisa jalan," ujar Sudarwanto (43 tahun), warga Nagori (Desa) Karang Anyer Kabupaten Simalungun, Rabu.

Pedagang keliling ini mengeluhkan pada Hari Sabtu dan Minggu, diperkirakan ratusan kaum remaja mangkal di pinggiran jalan yang dijadikan arena balap, dan sebagian menutup akses jalan dari ke dua sisi.

Anto (47 tahun), warga Kelurahan Tanjung Tongah Kota Pematangsiantar menyampaikan keheranan dengan aparat kepolisian yang terkesan membiarkan praktik balap liar ini terus berlangsung sehingga para pebalap remaja tersebut semakin merajalela.

Anto mengakui untuk menertibkan balap liar yang sedang berlangsung cukup sulit karena menyangkut banyak orang dan juga 'kucing-kucingan' antaraparat dengan pelaku sehingga membahayakan keselamatan.

"Baiknya dicegah dengan menempatkan aparat polisi pada sore sampai malam. Jika ada polisi, saya yakin mereka mengurungkan niat untuk balapan," usul Anto.

Kasubbag Humas Polres Pematangsiantar AKP Nuriaman Rangkuti mengatakan kepolisian berupaya menertibkan balap liar dengan melakukan razia ke lokasi yang dijadikan ajang balap liar.

Dia mengakui cukup kerepotan karena para pebalap berpindah-pindah lokasi dan berharap kepada orang tua untuk ikut berperan memperhatikan tingkah laku anak dan melarang untuk balap liar. ***1***

(T.KR-WRS/B/S. Muryono/S. Muryono)

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014