Langkat, Sumut, 4/9 (Antara) - Akibat bahan bakar minyak (BBM) seperti solar sulit didapat mengakibatkan ratusan nelayan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tidak melaut dan mereka kini menanti pasokan solar ke wilayah tersebut.

"Kami sekarang hanya menanti kapan solar bisa dipasok agar nelayan bisa melaut," kata salah seorang nelayan Babalan Burhanuddin, di Babalan, Kamis.

Burhanuddin menjelaskan bahwa kelangkaan BBM seperti solar ini terus terjadi hingga nelayan kesulitan mendapatkannya sejak tiga pekan lalu.

Biasanya para nelayan membeli solar dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan, yang ada di pelabuhan Pangkalan Brandan, namun sekarang ini akibat solar payah didapat nelayan sudah susah melaut.

Bila ingin melaut nelayan terpaksa membeli solar melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memakai jeriken.

Namun seperti halnya di SPBU Kabupaten Langkat, juga kehabisan solar, jikapun mendapatkan solar sekarang ini nelayan harus memesannya dari Pelabuhan Belawan.

Burhanuddin berharap Pertamina bisa menambah pasokan solarm agar secepatnya nelayan di berbagai kecamatan yang ada di Langkat ini bisa secepatnya melaut.

Sementara itu salah seorang warga Pangkalan Brandan Aliyuddin menjelaskan akibat nelayan tidak melaut, mengakibatkan harga ikan kini semakin membubung tinggi.

"Harga ikan terus semakin naik, akibat payah didapat, karena nelayan tidak melaut lagi sejak beberapa hari ini," katanya.

Seperti ikan jenahar harganya Rp60.000 per kilogram, Kakap merah Rp65.000 per kilogram, gembung kuring Rp38.000 per kilogram, pari Rp40.000 per kilogram.

Ianya tidak mengetahui secara pasti sampai kapan harga ikan ini terus tinggi, namun dia berharap pihak Pertamina segera memasok solar kepada nelayan, agar mereka bisa melaut.***3***

Nurul H
(T.KR-IFZ/B/N. Hayat/N. Hayat)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014