Labuhanbatu, 6/8 (Antara) - Keberadaan tangkul di perairan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu mulai didata oleh tim gabungan.
"Mulai tadi pagilah dilakukan pendataannya," kata Camat Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Abdul Syarif dihubungi Rabu.
Dalam pendataan itu, pihak muspika bersama Pol Airud, TNI AL, Polri, Sahbandar, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) serta Koramil langsung turun keperairan untuk memastikan posisi letak tangkul.
"Jumlahnya belum tahu pasti berapa banyak, karena ada juga di Sungai Dua, Desa Sei Baru, kalau pembongkarannya akan dilakukan besok," terang Abdul Syarif.
Ditambahkan Camat Panai, Kabupaten Labuhanbatu itu menjelaskan, tangkul biasanya untuk memasangkan jaring atau pukat yang biasanya panjangnya hingga mencapai 30 meter.
"Biasanya jarak antara tangkul sekitar tiga meter dan terkadang sampai sepuluh tangkul dipasang. Fungsinya untuk menjaring ikan, baik pasang maupun saat surut dan itu punya nelayan,," paparnya lagi.
Sebelumnya, tangkul di Sei Berombang tertabrak kapal nelayan bermuatan 48 penumpang hingga terbalik dan menyebabkan seorang belum ditemukan, 19 tewas dan 28 lainnya selamat. Itu terjadi 30 Juli lalu sekitar pukul 22.20 WIB ketika kapal hendal balik arah dari kualuh leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). ***3***
(T.KR-JKG/B/M. Yusuf/M. Yusuf)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Mulai tadi pagilah dilakukan pendataannya," kata Camat Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Abdul Syarif dihubungi Rabu.
Dalam pendataan itu, pihak muspika bersama Pol Airud, TNI AL, Polri, Sahbandar, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) serta Koramil langsung turun keperairan untuk memastikan posisi letak tangkul.
"Jumlahnya belum tahu pasti berapa banyak, karena ada juga di Sungai Dua, Desa Sei Baru, kalau pembongkarannya akan dilakukan besok," terang Abdul Syarif.
Ditambahkan Camat Panai, Kabupaten Labuhanbatu itu menjelaskan, tangkul biasanya untuk memasangkan jaring atau pukat yang biasanya panjangnya hingga mencapai 30 meter.
"Biasanya jarak antara tangkul sekitar tiga meter dan terkadang sampai sepuluh tangkul dipasang. Fungsinya untuk menjaring ikan, baik pasang maupun saat surut dan itu punya nelayan,," paparnya lagi.
Sebelumnya, tangkul di Sei Berombang tertabrak kapal nelayan bermuatan 48 penumpang hingga terbalik dan menyebabkan seorang belum ditemukan, 19 tewas dan 28 lainnya selamat. Itu terjadi 30 Juli lalu sekitar pukul 22.20 WIB ketika kapal hendal balik arah dari kualuh leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). ***3***
(T.KR-JKG/B/M. Yusuf/M. Yusuf)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014