Jakarta, 7/7 (Antara) - Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat mendukung pengembangan "Smartphone 4G" pertama buatan Indonesia untuk membangun dan menggunakan komponen dalam negeri dalam produksinya.
"Kami dorong habis ini, dan tolong percaya kepada saya bagi para industrialis, saya akan perjuangkan segala ketentuan yang masih memungkinkan agar mereka memperoleh kemudahan," ujarnya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan kandungan komponen lokal "Smartphone 4G" dengan merk Ivo tersebut baru mencapai 30 persen dan ditargetkan akan ditingkatkan sebesar 60 persen.
Ia menyatakan optimistis penggunaan komponen dalam negeri bisa ditingkatkan secara bertahap.
Untuk itu, Hidayat berjanji memberikan beberapa insentif dalam hal produksi maupun impornya.
"Kami sudah kasih target kepada mereka. Kami beri insentif, termasuk 'tax holiday', apabila mereka juga menjalankan program untuk membuat komponen di dalam negeri, dan mereka sanggup," katanya.
Ia mengatakan apabila industri tersebut mulai kuat, pemerintah akan memproteksinya karena diyakini akan mengurangi subtitusi impor ponsel yang mencapai 60 juta per tahun.
"Kalau ini berproduksi, impor ponsel akan berkurang. Oleh karena itu, produksi dalam negerinya kami beri banyak insentif agar dia bisa lebih kuat," ujarnya.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi turut menghadiri peluncuran "Smartphone 4G" pertama buatan Indonesia di Batam beberapa waktu lalu, dimana ponsel tersebut didesain oleh PT Tata Sarana Mandiri dan diproduksi oleh PT Sat Nusapersada Tbk. ***2***
(T.S038/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Kami dorong habis ini, dan tolong percaya kepada saya bagi para industrialis, saya akan perjuangkan segala ketentuan yang masih memungkinkan agar mereka memperoleh kemudahan," ujarnya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan kandungan komponen lokal "Smartphone 4G" dengan merk Ivo tersebut baru mencapai 30 persen dan ditargetkan akan ditingkatkan sebesar 60 persen.
Ia menyatakan optimistis penggunaan komponen dalam negeri bisa ditingkatkan secara bertahap.
Untuk itu, Hidayat berjanji memberikan beberapa insentif dalam hal produksi maupun impornya.
"Kami sudah kasih target kepada mereka. Kami beri insentif, termasuk 'tax holiday', apabila mereka juga menjalankan program untuk membuat komponen di dalam negeri, dan mereka sanggup," katanya.
Ia mengatakan apabila industri tersebut mulai kuat, pemerintah akan memproteksinya karena diyakini akan mengurangi subtitusi impor ponsel yang mencapai 60 juta per tahun.
"Kalau ini berproduksi, impor ponsel akan berkurang. Oleh karena itu, produksi dalam negerinya kami beri banyak insentif agar dia bisa lebih kuat," ujarnya.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi turut menghadiri peluncuran "Smartphone 4G" pertama buatan Indonesia di Batam beberapa waktu lalu, dimana ponsel tersebut didesain oleh PT Tata Sarana Mandiri dan diproduksi oleh PT Sat Nusapersada Tbk. ***2***
(T.S038/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014