Balige, Sumut, 23/6 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, tahun anggaran 2014 merevitalisasi tiga unit pasar tradisional dengan biaya sekitar Rp2 miliar guna menunjang perdagangan barang industri dan hasil bumi masyarakat setempat.
"Pasar tradisional yang akan direvitalisasi masing-masing di Kecamatan Ajibata, Silaen dan Laguboti," kata Kepala Dinas Koperindag Tobasa, Marsarasi Simanjuntak di Balige, Senin.
Menurutnya, revitalisasi dan penataan pasar tradisional di daerah itu sangat penting guna meningkatkan daya saing terhadap pasar modern yang perkembangannya cukup pesat hampir pada setiap kecamatan.
Memang, kata dia, segmen pasar antara pasar tradisional dengan pasar modern memiliki beberapa perbedaan. Namun barang yang diperdagangkan rata-rata hampir serupa, yakni sembako dan keperluan sehari-hari, sehingga mempunyai konsumen yang sama pula.
Dikatakannya, revitalisasi dilakukan untuk memberikan 'image' baru bagi masyarakat yaitu memberi kenyamanan bagi konsumen saat berbelanja, sekaligus memberdayakan pedagang dan memotivasi agar omzetnya semakin meningkat.
Marsarasi menjelaskan, di kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Sumatera Utara itu terdapat sepuluh pasar tradisional, yakni di Kecamatan Balige dan Uluan dengan hari pekan pada setiap Jumat.
Selain itu pasar tradisional di Kecamatan Silaen dan Laguboti dengan hari pekan pada setiap Senin. Pasar tradisional Kecamatan Porsea pada setiap Rabu serta hari Kamis di Kecamatan Parsoburan.
Pasar tradisional Kecamatan Ajibata pada setiap Selasa, dan setiap Sabtu pasar tradisional di dua kecamatan yakni Borbor dan Lumban Julu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pasar Kabupaten Tobasa, Arifin Silaen minta agar para pedagang yang melakukan aktivitas di tiap-tiap pasar tradisional tersebut dapat meningkatkan peran dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
"Dengan kondisi pasar yang bersih dan sehat maka secara otomatis akan menarik minat para pembeli untuk datang berbelanja, sehingga roda perekonomian berputar lebih lancar," katanya. ***2***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/T. Susilo/T. Susilo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Pasar tradisional yang akan direvitalisasi masing-masing di Kecamatan Ajibata, Silaen dan Laguboti," kata Kepala Dinas Koperindag Tobasa, Marsarasi Simanjuntak di Balige, Senin.
Menurutnya, revitalisasi dan penataan pasar tradisional di daerah itu sangat penting guna meningkatkan daya saing terhadap pasar modern yang perkembangannya cukup pesat hampir pada setiap kecamatan.
Memang, kata dia, segmen pasar antara pasar tradisional dengan pasar modern memiliki beberapa perbedaan. Namun barang yang diperdagangkan rata-rata hampir serupa, yakni sembako dan keperluan sehari-hari, sehingga mempunyai konsumen yang sama pula.
Dikatakannya, revitalisasi dilakukan untuk memberikan 'image' baru bagi masyarakat yaitu memberi kenyamanan bagi konsumen saat berbelanja, sekaligus memberdayakan pedagang dan memotivasi agar omzetnya semakin meningkat.
Marsarasi menjelaskan, di kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Sumatera Utara itu terdapat sepuluh pasar tradisional, yakni di Kecamatan Balige dan Uluan dengan hari pekan pada setiap Jumat.
Selain itu pasar tradisional di Kecamatan Silaen dan Laguboti dengan hari pekan pada setiap Senin. Pasar tradisional Kecamatan Porsea pada setiap Rabu serta hari Kamis di Kecamatan Parsoburan.
Pasar tradisional Kecamatan Ajibata pada setiap Selasa, dan setiap Sabtu pasar tradisional di dua kecamatan yakni Borbor dan Lumban Julu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pasar Kabupaten Tobasa, Arifin Silaen minta agar para pedagang yang melakukan aktivitas di tiap-tiap pasar tradisional tersebut dapat meningkatkan peran dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
"Dengan kondisi pasar yang bersih dan sehat maka secara otomatis akan menarik minat para pembeli untuk datang berbelanja, sehingga roda perekonomian berputar lebih lancar," katanya. ***2***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/T. Susilo/T. Susilo)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014