Medan, 19/6 (Antara) - Sedikitnya 160.000 siswa dari beberapa kota/kabupaten di Sumatera Utara telah merasakan menfaat dari Program USAID PRIORITAS yang mengajarkan siswa cara belajar seperti yang telah diterapkan di negara-negara maju.

Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Sumatera, Kathryn A. Crockart, di Medan, Kamis, mengatakan sampai Maret 2014, USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesias Teacher, Administrators, and Students) telah berhasil meningkatkan kapasitas 4.902 guru dan tenaga pendidik (kepala sekolah, pengawas, komite dan staf dinas pendidikan).

"Program ini berhasil meningkatkan mutu 929 SD, SMP dan madrasah. Jadi, lebih dari 160.000 siswa mendapatkan layanan pendidikan berkelas dunia," katanya pada Lokakarya Keberhasilan Program USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara.

PRIORITAS adalah program yang dirancang dan didanai oleh United States Agency for International Development (USAID) untuk membawa pendidikan berkelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia dan sampai saat ini telah diimplementasikan pada delapan provinsi yaitu Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Di Sumatera Utara, program ini bekerja di 12 kabupaten/kota yaitu Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan dengan mitra dengan dua LPTK yaitu Universitas Negeri Medan dan IAIN Sumatera Utara.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPMP) Kemendikbud Prof Syawal Gultom mengatakan pihaknya memuji keberhasilkan USAID PRIORITAS meningkatkan mutu pendidikan di Sumut.

Guru-guru bermutu yang dihasilkan program tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang unggul dan rogram USAID PRIORITAS sejalan dengan Kurikulum 2013.

USAID PRIORITAS bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) untuk membantu sekolah mampu menerapkan Kurikulum 2013. "Kita memberikan keterampilan praktis kepada guru dan tenaga pendidik dalam menerapkan pendekatan saintifik, penilaian autentik, mengembangkan budaya baca dan manajamen sekolah yang mendukung keberhasilan pembelajaran aktif," katanya.
Sekolah Papua
Sementara itu, USAID PRIORITAS bekerja sama dengan Yayasan Kristen Wamena (YKW) dan Yayasan Sosial untuk Masyarakat Terpencil (Yasumat) serta Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya dan Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo meluncurkan program pelatihan pembelajaran dan pemberian buku ke 45 sekolah di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo, 11 Juni lalu.

Dalam peluncuran yang merupakan bagian dari program bantuan pendidikan USAID senilai 83,7 juta dolar AS pada delapan provinsi itu, kemitraan program di Papua akan melatih dan mendampingi para guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan siswa untuk menghadapi tantangan utama dalam menyediakan pemerataan akses pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar.

"USAID akan membantu sekolah dasar di Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas sesuai konteks di Papua. Kami berharap program ini akan membantu siswa di Jayawijaya dan Yahukimo untuk mengembangkan potensi terbaiknya," kata Direktur Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston.

Di sela-sela acara peluncuran itu, program USAID PRIORITAS akan memfasilitasi para guru sekolah dasar di Papua selama dua tahun untuk memberikan pembelajaran sesuai konteks Papua, khususnya dalam peningkatan kemampuan siswa sekolah dasar dalam membaca, menulis, dan menghitung. Para guru dan siswa akan dilatih dan didampingi dalam menggunakan buku pembelajaran kontekstual Papua (BPKP) yang juga relevan dalam mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013.

"Selama ini masih banyak siswa kelas tinggi di Jayawijaya dan Yahukimo yang masih belum dapat membaca dan menulis. Buku ini sudah diuji coba di beberapa sekolah sangat efektif untuk mengatasi tingginya angka anak kelas tinggi di Jayawijaya dan Yahukimo yang masih lemah dalam membaca dan menghitung," kata Koordinator Fasilitator Pelatihan Guru YKW, Eirene Mary. ***3***
(T.KR-JRD/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014