Oleh Joko Gunawan
Rantauprapat, 8/5 (Antara Sumut) - Bupati Labuhan Batu Tigor Panusunan Siregar meresmikan Puskesmas di Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Siringo-ringo, Kecamatan Rantau Utara, Kamis.
Pada kesempatan itu, Tigor mengingatkan Kepala Puskesmas beserta jajarannya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar senantiasa menerapkan budaya senyum, sapa dan sentuh.
"Jangan pula pasien datang ke Puskesmas tidak pernah dipegang, walaupun disapa dan senyum. Kalau tidak dipegang, itu namanya dukun di kampung dengan pengobatan dari jarak jauh," ujarnya.
Bupati juga menyatakan bangga melihat bangunan fisik Puskesmas Kota Rantauprapat karena dinilai megah jika dibandingkan dengan kondisi puskesmas tempatnya semasa bertugas sekitar 32 tahun lalu di pedalaman Provinsi Sumatera Selatan.
"Ini kenangan tersendiri bagi saya ketika bertugas sebagai dokter Puskesmas," ucap dia.
Bupati menegaskan bahwa di bidang pembangunan kesehatan sudah banyak yang sudah direalisasikan oleh Pemkab setempat, sebagaimana visi misi yang dicanangkannya tahun 2010.
Dalam hal merealisasikan warga jangan sakit, menurut Tigor, Pemkab Labuhan Batu pembangunan secara bertahap akan terus berupaya menambah sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti di Puskesmas Gunung Selamat dan Puskesmas Sei Pegantungan.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Labuhan Batu, Hj Helifenida melaporkan, Puskesmas yang baru diresmikan bupati tersebut merupakan relokasi dari Puskesmas di Jalan Menara Rantauprapat.
"Tujuannya adalah lebih meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Rantauprapat,” terangnya. (JG)
Editor: T. Nico Adrian
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Rantauprapat, 8/5 (Antara Sumut) - Bupati Labuhan Batu Tigor Panusunan Siregar meresmikan Puskesmas di Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Siringo-ringo, Kecamatan Rantau Utara, Kamis.
Pada kesempatan itu, Tigor mengingatkan Kepala Puskesmas beserta jajarannya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar senantiasa menerapkan budaya senyum, sapa dan sentuh.
"Jangan pula pasien datang ke Puskesmas tidak pernah dipegang, walaupun disapa dan senyum. Kalau tidak dipegang, itu namanya dukun di kampung dengan pengobatan dari jarak jauh," ujarnya.
Bupati juga menyatakan bangga melihat bangunan fisik Puskesmas Kota Rantauprapat karena dinilai megah jika dibandingkan dengan kondisi puskesmas tempatnya semasa bertugas sekitar 32 tahun lalu di pedalaman Provinsi Sumatera Selatan.
"Ini kenangan tersendiri bagi saya ketika bertugas sebagai dokter Puskesmas," ucap dia.
Bupati menegaskan bahwa di bidang pembangunan kesehatan sudah banyak yang sudah direalisasikan oleh Pemkab setempat, sebagaimana visi misi yang dicanangkannya tahun 2010.
Dalam hal merealisasikan warga jangan sakit, menurut Tigor, Pemkab Labuhan Batu pembangunan secara bertahap akan terus berupaya menambah sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti di Puskesmas Gunung Selamat dan Puskesmas Sei Pegantungan.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Labuhan Batu, Hj Helifenida melaporkan, Puskesmas yang baru diresmikan bupati tersebut merupakan relokasi dari Puskesmas di Jalan Menara Rantauprapat.
"Tujuannya adalah lebih meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Rantauprapat,” terangnya. (JG)
Editor: T. Nico Adrian
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014