Oleh Irwan Arfa
Medan, 1/4 (Antara) - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso mengatakan, golput atau tidak menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Umum bukan pilihan dan solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Golput itu sikap orang yang tidak bertanggung jawab," katanya dalam kampanye akbar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Lapangan Merdeka Medan, Selasa.
Menurut Sutiyoso, pihaknya menyadari banyak rakyat Indonesia yang merasa pesimistis bahwa proses Pemilu memiliki kaitan dengan perubahan nasib dan kesejahteraannya.
Hal itu disebabkan sebagian besar wakil rakyat yang dipilih dalam tiga kali penyelenggaraan Pemilu sejak era reformasi dianggap tidak mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Apalagi tidak sedikit wakil rakyat yang dipilih dan diberikan amanat, justru menyalahgunakan kepercayaan masyarakat dan terlibat dalam berbagai praktik tindak pidana korupsi.
"Sudah capek-capek memilih, malah menjadi koruptor," katanya.
Namun diutarakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kekecewaan tersebut tidak layak disikapi dengan golput untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang melanda bangsa.
Apalagi negara telah mengeluarkan cukup banyak uang untuk menampung aspirasi dan hak politik rakyat melalui penyelenggaraan Pemilu.
Untuk itu, solusi terbaik bagi masyarakat adalah menjadi pemilih yang cerdas. "Pilih parpol yang tidak ada koruptornya, yakni PKPI," katanya.
Dalam kampanye akbar tersebut, Sutiyoso mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 April dengan mencoblos PKPI.
"Jadi, jangan lupa pilih PKPI nomor 15," kataya. ***1***
(T.I023/B/R. Sinaga/R. Sinaga)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Medan, 1/4 (Antara) - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso mengatakan, golput atau tidak menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Umum bukan pilihan dan solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Golput itu sikap orang yang tidak bertanggung jawab," katanya dalam kampanye akbar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Lapangan Merdeka Medan, Selasa.
Menurut Sutiyoso, pihaknya menyadari banyak rakyat Indonesia yang merasa pesimistis bahwa proses Pemilu memiliki kaitan dengan perubahan nasib dan kesejahteraannya.
Hal itu disebabkan sebagian besar wakil rakyat yang dipilih dalam tiga kali penyelenggaraan Pemilu sejak era reformasi dianggap tidak mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Apalagi tidak sedikit wakil rakyat yang dipilih dan diberikan amanat, justru menyalahgunakan kepercayaan masyarakat dan terlibat dalam berbagai praktik tindak pidana korupsi.
"Sudah capek-capek memilih, malah menjadi koruptor," katanya.
Namun diutarakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kekecewaan tersebut tidak layak disikapi dengan golput untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang melanda bangsa.
Apalagi negara telah mengeluarkan cukup banyak uang untuk menampung aspirasi dan hak politik rakyat melalui penyelenggaraan Pemilu.
Untuk itu, solusi terbaik bagi masyarakat adalah menjadi pemilih yang cerdas. "Pilih parpol yang tidak ada koruptornya, yakni PKPI," katanya.
Dalam kampanye akbar tersebut, Sutiyoso mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 April dengan mencoblos PKPI.
"Jadi, jangan lupa pilih PKPI nomor 15," kataya. ***1***
(T.I023/B/R. Sinaga/R. Sinaga)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014