Oleh Evalisa Siregar
Medan, 20/3 (Antara)- Telkom Group menargetkan bisa menggiring 500.000 pelaku usaha kecil menengah (UKM) ke dalam dunia gital untuk menjual dan mempromosikan produknya guna semakin memajukan kelompok dan produk usaha itu, yang sudah terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
"Sejak program SME (small medium enterprise) Indonesia Bisa diluncurkan tahun lalu, pencapaian sudah 200 ribuan usaha menggunakan teknoligi informasi itu, di mana sebagian juga berasal dari Kota Medan, Sumut," kata Deputi Executive Manager Divisi Business Service, Afriwandi di Medan, Kamis.
Dengan program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur) itu, diharapkan bisa meningkatkan inovasi dan semangat wirausaha di Indonesia karena dengan masuk dalam SME Indonesia Bisa itu, pengusaha UKM terbantu dengan mempromosikan produknya hingga ke mancanegara dengan biaya murah.
Seperti diketahui, selain permodalan, masalah UKM terbesar adalah soal pemasaran dan promosi. "Jadi dengan adanya program SME Indonesia Bisa yang diluncurkan Telkom diharapkan masalah pemasaran dan promosi bisa terpecahkan," katanya.
Kalau kemudian permodalan bisa dibantu Pemerintah yang dewasa ini juga serius menangani sektor itu, kemudian promosi dan pemasaran juga ikut dibantu lewat Telkom, maka sangat besar jumlah UKM nasional bisa mengikuti langkah negara lain yang sudah lebih dulu berkembang maju sepert China.
"Telkom optimistis, setelah 'pilot project' secara terbatas pada 2013 dengan menggarap 20 Sentra UKM di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Serang dan Karawang hingga Surabaya, program yang diperluas termasuk ke Sumut, target 500.000 UKM menggunakan teknologi informasi itu akan tercapai,"katanya.
Dengan cara memberikan insentif kepada UKM untuk mempromosikan UKM dan produknya melalui directory service www.smartbisnis.co.id termasuk pembuatan website mudah secara gratis yang dilakukan Telkom, maka tahun 2015 diharapkan jumlahnya mencapai 1 juta UKM.
Untuk mengenalkan SME Indonesia Bisa itu,Telkom melakukan roadshow ke delapan kota di Indonesia yakni Solo, Pontianak, Denpasar, Bandar Lampung, Medan, Palu, Bandung dan terakhir Papua pada awal April mendatang.
Ia menegaskan, khusus di kota Medan, SME Indonesia Bisa ini diharapkan menjadi momentum untuk mewujudkan kota Medan sebagai "King Of Digital Entrepreneur".
Akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU), Raja Bongsu Hutagalung, mengatakan, potensi UKM di Sumut sangat besar sehingga memang perlu dikembangkan terus.
"Sudah saatnya tidak terus saling menyalahkan, tetapi harus terus mengupayakan solusi untuk mengembangkan UKM itu yang terbukti memberikan dorongan pertumbuhan perekonomian nasional," kata Pembantu Rektor III USU itu.
Ia mengakui, penggunaan teknologi informasi sudah menjadi keharusan termasuk dalam sektor UKM agar promosi bisa mendunia.***2***
(T.E016/B/S. Suryatie/S. Suryatie)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Medan, 20/3 (Antara)- Telkom Group menargetkan bisa menggiring 500.000 pelaku usaha kecil menengah (UKM) ke dalam dunia gital untuk menjual dan mempromosikan produknya guna semakin memajukan kelompok dan produk usaha itu, yang sudah terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
"Sejak program SME (small medium enterprise) Indonesia Bisa diluncurkan tahun lalu, pencapaian sudah 200 ribuan usaha menggunakan teknoligi informasi itu, di mana sebagian juga berasal dari Kota Medan, Sumut," kata Deputi Executive Manager Divisi Business Service, Afriwandi di Medan, Kamis.
Dengan program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur) itu, diharapkan bisa meningkatkan inovasi dan semangat wirausaha di Indonesia karena dengan masuk dalam SME Indonesia Bisa itu, pengusaha UKM terbantu dengan mempromosikan produknya hingga ke mancanegara dengan biaya murah.
Seperti diketahui, selain permodalan, masalah UKM terbesar adalah soal pemasaran dan promosi. "Jadi dengan adanya program SME Indonesia Bisa yang diluncurkan Telkom diharapkan masalah pemasaran dan promosi bisa terpecahkan," katanya.
Kalau kemudian permodalan bisa dibantu Pemerintah yang dewasa ini juga serius menangani sektor itu, kemudian promosi dan pemasaran juga ikut dibantu lewat Telkom, maka sangat besar jumlah UKM nasional bisa mengikuti langkah negara lain yang sudah lebih dulu berkembang maju sepert China.
"Telkom optimistis, setelah 'pilot project' secara terbatas pada 2013 dengan menggarap 20 Sentra UKM di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Serang dan Karawang hingga Surabaya, program yang diperluas termasuk ke Sumut, target 500.000 UKM menggunakan teknologi informasi itu akan tercapai,"katanya.
Dengan cara memberikan insentif kepada UKM untuk mempromosikan UKM dan produknya melalui directory service www.smartbisnis.co.id termasuk pembuatan website mudah secara gratis yang dilakukan Telkom, maka tahun 2015 diharapkan jumlahnya mencapai 1 juta UKM.
Untuk mengenalkan SME Indonesia Bisa itu,Telkom melakukan roadshow ke delapan kota di Indonesia yakni Solo, Pontianak, Denpasar, Bandar Lampung, Medan, Palu, Bandung dan terakhir Papua pada awal April mendatang.
Ia menegaskan, khusus di kota Medan, SME Indonesia Bisa ini diharapkan menjadi momentum untuk mewujudkan kota Medan sebagai "King Of Digital Entrepreneur".
Akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU), Raja Bongsu Hutagalung, mengatakan, potensi UKM di Sumut sangat besar sehingga memang perlu dikembangkan terus.
"Sudah saatnya tidak terus saling menyalahkan, tetapi harus terus mengupayakan solusi untuk mengembangkan UKM itu yang terbukti memberikan dorongan pertumbuhan perekonomian nasional," kata Pembantu Rektor III USU itu.
Ia mengakui, penggunaan teknologi informasi sudah menjadi keharusan termasuk dalam sektor UKM agar promosi bisa mendunia.***2***
(T.E016/B/S. Suryatie/S. Suryatie)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014