Oleh Waristo

Pematangsiantar, (Antara) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar mensosialisasikan ciri-ciri uang rupiah asli dan penukaran uang yang tidak layak edar kepada masyarakat, Rabu.

"Supaya masyarakat semakin mengetahui keaslian fisik uang dan juga tidak terjadi miskomunikasi dengan petugas kasir saat menukar uang tidak layak edar," ujar Kepala Unit Operasional Kas BI Pematangsiantar, Novariyos, Rabu.

Novariyos mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan "tiga D", dilihat, diraba dan diterawang saat menerima uang kertas karena terdapat perbedaan dengan yang tidak asli seperti warna cerah, benang pengaman, cetak pelangi dan tanda air.

"Masyarakat yang mendapatkan uang tidak sesuai dengan ciri-ciri yang dikeluarkan BI segera menyerahkan ke BI karena si pembuat atau yang memiliki bisa diproses secara hukum dan dipidana," kata Novariyos.

Masyarakat juga diimbau untuk menukarkan uang kertas tidak layak edar karena lusuh, cacat dan rusak yang fisiknya di atas 66 persen lebih ke BI setempat dan akan mendapat penggantian sesuai nilai nominal.

"Kita siap melayani setiap Hari Rabu meskipun itu hanya selembar uang pecahan seribuan rupiah demi untuk menjaga kelayakan uang rupiah yang beredar di masyarakat," ujarnya.

Heri Supriyadi warga Nagori (Desa) Syahkuda Bayu Kabupaten Simalungun mengaku terbantu dengan upaya BI menginformasikan secara luas ciri-ciri uang asli dan menerima penukaran uang tidak ayak edar tersebut.

"Masyarakat lebih memilih belanja di kedai saya karena saya mau menerima uang pembeli yang sudah lusuh atau koyak. Kalau sudah mencapai dua ratusan ribu rupiah ke atas, saya tukar ke BI," kata pemilik kedai bahan kebutuhan pokok ini. ***2*** Budi Suyanto

(T.KR-WRS/B/B. Suyanto/B. Suyanto)

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014