Oleh Munawar Mandailing
Medan, 28/2 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, hingga saat ini masih menunggu rencana relokasi warga di tiga desa yang dekat dengan kawah Gunung Sinabung.
Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, Jumat, mengatakan relokasi penduduk tersebut merupakan kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) dan saat ini masih mencari lahan yang tepat.
Lahan untuk relokasi warga tersebut, menurut dia, belum ditemukan Pemkab Karo dan tentunya jaraknya tidak begitu jauh atau di diatas radius 7 hingga 10 km dari kawah Gunung Sinabung.
"Lahan relokasi tersebut dapat dijadikan warga untuk menanam sayur-sayuran dan berkebun sebagai mata pencarian mereka," kata Jhonson.
Dia menyebutkan, pemindahan penduduk ke tempat lebih aman, karena lokasi yang lama tidak memungkingkan lagi dipertahankan dan termasuk zona merah, karena berada di radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung.
Bahkan, kata dia, warga tiga desa yang akan direlokasi tersebut, yakni Desa Sukameriah di Kecamatan Payung, Desa Bekerah dan Desa Simacem di Kecamatan Namantran, Kabupaten Karo.
Ketiga desa tersebut selama ini sering dilintasi semburan awan panas, aliran lava, gas beracun dan lontaran batu pijar jika terjadi erupsi Gunung Sinabung. Ini sangat berbahaya bagi keselamatan penduduk yang tinggal di daerah itu.
Jhonson menambahkan, jumlah penduduk di tiga desa itu sebanyak 1.255 orang yakni Desa Sukameriah 450 orang (137 kepala keluarga ), Desa Bekerah 338 orang (115 kepala keluarga), dan Desa Simacem 467 orang (137 kepala keluarga).
"Rencana relokasi tersebut, setiap kepala keluarga akan diberikan bantuan tanah seluas 100 meter persegi untuk dijadikan lokasi perumahan," ujar juru bicara Pemkab Karo itu.
Sampai saat ini, sudah 16 desa yang dihuni kembali oleh pengungsi Sinabung, beberapa di antaranya Desa Batu Karang 4.954 orang (1.452 kepala keluarga), Desa Rimo Kayu 657 orang (196 KK), Desa Cimbang 234 orang (68 KK), dan Desa Ujung Payung 311 orang (93 KK).
Selain itu, Desa Kutambelin 990 orang (265 KK), Desa Gung Pinto 551 orang (146 KK), Desa Naman 1.533 orang (424 KK), Desa Sukandebi 902 orang (259 KK) yang berada di Kecamatan Namantran.
Desa Tiga Pancur 918 orang (256 KK), Desa Tiganderket 1.779 jiwa (505 KK), Desa Tanjunga Morawa 1.201 (338 KK), Desa Payung 1.788 orang (538 KK), Desa Jeraya 551 orang (146 KK), dan Desa Pintu Mbesi 242 orang (65 KK).***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Medan, 28/2 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, hingga saat ini masih menunggu rencana relokasi warga di tiga desa yang dekat dengan kawah Gunung Sinabung.
Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, Jumat, mengatakan relokasi penduduk tersebut merupakan kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) dan saat ini masih mencari lahan yang tepat.
Lahan untuk relokasi warga tersebut, menurut dia, belum ditemukan Pemkab Karo dan tentunya jaraknya tidak begitu jauh atau di diatas radius 7 hingga 10 km dari kawah Gunung Sinabung.
"Lahan relokasi tersebut dapat dijadikan warga untuk menanam sayur-sayuran dan berkebun sebagai mata pencarian mereka," kata Jhonson.
Dia menyebutkan, pemindahan penduduk ke tempat lebih aman, karena lokasi yang lama tidak memungkingkan lagi dipertahankan dan termasuk zona merah, karena berada di radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung.
Bahkan, kata dia, warga tiga desa yang akan direlokasi tersebut, yakni Desa Sukameriah di Kecamatan Payung, Desa Bekerah dan Desa Simacem di Kecamatan Namantran, Kabupaten Karo.
Ketiga desa tersebut selama ini sering dilintasi semburan awan panas, aliran lava, gas beracun dan lontaran batu pijar jika terjadi erupsi Gunung Sinabung. Ini sangat berbahaya bagi keselamatan penduduk yang tinggal di daerah itu.
Jhonson menambahkan, jumlah penduduk di tiga desa itu sebanyak 1.255 orang yakni Desa Sukameriah 450 orang (137 kepala keluarga ), Desa Bekerah 338 orang (115 kepala keluarga), dan Desa Simacem 467 orang (137 kepala keluarga).
"Rencana relokasi tersebut, setiap kepala keluarga akan diberikan bantuan tanah seluas 100 meter persegi untuk dijadikan lokasi perumahan," ujar juru bicara Pemkab Karo itu.
Sampai saat ini, sudah 16 desa yang dihuni kembali oleh pengungsi Sinabung, beberapa di antaranya Desa Batu Karang 4.954 orang (1.452 kepala keluarga), Desa Rimo Kayu 657 orang (196 KK), Desa Cimbang 234 orang (68 KK), dan Desa Ujung Payung 311 orang (93 KK).
Selain itu, Desa Kutambelin 990 orang (265 KK), Desa Gung Pinto 551 orang (146 KK), Desa Naman 1.533 orang (424 KK), Desa Sukandebi 902 orang (259 KK) yang berada di Kecamatan Namantran.
Desa Tiga Pancur 918 orang (256 KK), Desa Tiganderket 1.779 jiwa (505 KK), Desa Tanjunga Morawa 1.201 (338 KK), Desa Payung 1.788 orang (538 KK), Desa Jeraya 551 orang (146 KK), dan Desa Pintu Mbesi 242 orang (65 KK).***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014