Oleh Evalisa Siregar
Medan, 20/2 (Antara)- Total kerugian sektor tanaman pangan, hortikultura, hias dan biofarmaka di Kabupaten Karo, Sumatera Utara sebagai dampak erupsi Gunung Sinabung sejak September 2013 mencapai Rp1,568 triliun.
"Kerugian itu dari perhitungan terjadinya penurunan produksi hingga 30 persen sebesar Rp1,018 triliun dan puso Rp550,496 miliar," kata Kepala Dinas Pertanian Sumut, M.Roem.S, di Medan, Kamis.
Jumlah kerugian terbesar dari dampak puso senilai Rp550, 496 miliar itu sendiri berasal dari tanaman buah-buahan senilai Rp355,622 miliar disusul sayuran Rp176,337 miliar dan pangan Rp18,420 miliar.
Adapun untuk tanaman biofarmaka senilai Rp95,517 juta dan hias Rp20 juta.
Dari laporan per tanggal 4 Februari, kata Roem, telah terjadi pertambahan luas pertanaman yang terkena seluas 64.625 hektare dengan rincian tanaman pangan 26.666 hektare dan hortikultura 37.959 hektare.
Adapun tanaman yang puso 9.120 hektare terjadi pada tanaman pangan 2.255 hektare dan hortikultura 6.865 hektare yang terjadi di empat kecamatan yakni Kecamatan Naman Teran, Payung, Tiganderket, dan Kecamatan Simpang Empat.
Pemprov Sumut sudah melaporkan data itu ke Pemerintah Pusat dan sudah ada bantuan-bantuan yang diberikan semisal benih dan lainnya, sedangkan Pemprov Sumut juga menyiapkan dana dari APBD.
Sementara , kata dia, belajar dari bencana Sinabung yang berdampak pada terganggunya pasokan hortikultura dan hasil pangan, maka, Pemprov Sumut berupaya mengembangkan sentra produksi hortikultura ke daerah lain.
"Kalau ada sentra produksi lain, maka saat terjadi bencana, gangguan pasokan bisa teratasi tanpa memerlukan ketergantungan impor atau pasokan dari daerah lain," katanya.
Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemprov Sumut, Sabrina, menegaskan, Pemerintah Pusat dan Provinsi Sumut sama-sama berkomitmen membantu pemulihan perekonomian warga dan Pemkab Karo yang terganggu akibat bencana erupsi Sinabung.
Selain memberikan bantuan untuk kehidupan sehari-hari dalam waktu sementara, pemerintah sudah dan terus membantu pemulihan usaha pertanian petani di daerah itu.***2***
(T.E016/B/Suparmono/Suparmono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Medan, 20/2 (Antara)- Total kerugian sektor tanaman pangan, hortikultura, hias dan biofarmaka di Kabupaten Karo, Sumatera Utara sebagai dampak erupsi Gunung Sinabung sejak September 2013 mencapai Rp1,568 triliun.
"Kerugian itu dari perhitungan terjadinya penurunan produksi hingga 30 persen sebesar Rp1,018 triliun dan puso Rp550,496 miliar," kata Kepala Dinas Pertanian Sumut, M.Roem.S, di Medan, Kamis.
Jumlah kerugian terbesar dari dampak puso senilai Rp550, 496 miliar itu sendiri berasal dari tanaman buah-buahan senilai Rp355,622 miliar disusul sayuran Rp176,337 miliar dan pangan Rp18,420 miliar.
Adapun untuk tanaman biofarmaka senilai Rp95,517 juta dan hias Rp20 juta.
Dari laporan per tanggal 4 Februari, kata Roem, telah terjadi pertambahan luas pertanaman yang terkena seluas 64.625 hektare dengan rincian tanaman pangan 26.666 hektare dan hortikultura 37.959 hektare.
Adapun tanaman yang puso 9.120 hektare terjadi pada tanaman pangan 2.255 hektare dan hortikultura 6.865 hektare yang terjadi di empat kecamatan yakni Kecamatan Naman Teran, Payung, Tiganderket, dan Kecamatan Simpang Empat.
Pemprov Sumut sudah melaporkan data itu ke Pemerintah Pusat dan sudah ada bantuan-bantuan yang diberikan semisal benih dan lainnya, sedangkan Pemprov Sumut juga menyiapkan dana dari APBD.
Sementara , kata dia, belajar dari bencana Sinabung yang berdampak pada terganggunya pasokan hortikultura dan hasil pangan, maka, Pemprov Sumut berupaya mengembangkan sentra produksi hortikultura ke daerah lain.
"Kalau ada sentra produksi lain, maka saat terjadi bencana, gangguan pasokan bisa teratasi tanpa memerlukan ketergantungan impor atau pasokan dari daerah lain," katanya.
Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemprov Sumut, Sabrina, menegaskan, Pemerintah Pusat dan Provinsi Sumut sama-sama berkomitmen membantu pemulihan perekonomian warga dan Pemkab Karo yang terganggu akibat bencana erupsi Sinabung.
Selain memberikan bantuan untuk kehidupan sehari-hari dalam waktu sementara, pemerintah sudah dan terus membantu pemulihan usaha pertanian petani di daerah itu.***2***
(T.E016/B/Suparmono/Suparmono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014