Oleh Evalisa Siregar
Medan, 6/2 (Antara) - Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Utara (Sumut) berharap pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.
"Dengan masih menguatnya nilai tukar dolar AS dan diikuti mata uang asing lainnya seperti Ringgit Malaysia dan dolar Singapura, ada prediksi kunjungan wisatawan nusantara atau wisnus keluar negeri turun dan sebaliknya kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman akan meningkat," kata Ketua Asita Sumut, Solahuddin Nasution di Medan, Kamis.
Menurut dia, dengan semakin mahalnya biaya berwisata keluar negeri menyusul nilai tukar rupiah yang melemah diharapkan bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisnus atau domestik. Sebaliknya karena nilai valuta asing terhadap rupiah menguat maka jumlah kunjungan wisman semakin banyak.
"Mudah-mudahan pelemahan Rupiah yang masih berlangsung bisa membawa dampak positif terhadap industri pariwisata Indonesia khususnya Sumut," katanya.
Pemilik Cipta Tour and Travel itu mengakui, saat ini dengan munculnya destinasi baru di dalam negeri seperti Raja Ampat di Papua memang mendorong kenaikan jumlah kunjungan wisnus dan wisman.
Sementara di Sumut, meski belum ada destinasi baru, objek wisata Bahorok, Bukit Lawang dan Tangkahan di Kabupaten Langkat serta Danau Toba masih cukup menarik bagi wisnus maupun wisman.
"Pengusaha travel di Sumut semakin gencar memasarkan paket wisata ke daerah di Indonesia maupun keluar negeri karena berharap ada dampak positif dari menguatnya nilai mata uang asing itu," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono, menyebutkan jumlah kunjungan wisman ke Sumut cenderung bertambah dalam beberapa tahun terakhir dimana pada 2013 sudah mencapai 259.299 orang.
Kunjungan wisman pada 2013 itu sendiri naik dibanding 2012 yang masih tercatat berjumlah 241.833 orang.
"Kenaikan jumlah kunjungan wisman menggembirakan karena Pemerintah Provinsi Sumut memang sedang berupaya mengembalikan kejayaan di sektor pariwisata," katanya.
Kenaikan jumlah wisman pada 2013 dipicu naiknya kedatangan turis dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan China.
Kedatangan turis Malaysia misalnya tahun 2013 naik 3,36 persen menjadi 148.465 orang dibanding 2012. (E016)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Medan, 6/2 (Antara) - Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Utara (Sumut) berharap pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.
"Dengan masih menguatnya nilai tukar dolar AS dan diikuti mata uang asing lainnya seperti Ringgit Malaysia dan dolar Singapura, ada prediksi kunjungan wisatawan nusantara atau wisnus keluar negeri turun dan sebaliknya kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman akan meningkat," kata Ketua Asita Sumut, Solahuddin Nasution di Medan, Kamis.
Menurut dia, dengan semakin mahalnya biaya berwisata keluar negeri menyusul nilai tukar rupiah yang melemah diharapkan bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisnus atau domestik. Sebaliknya karena nilai valuta asing terhadap rupiah menguat maka jumlah kunjungan wisman semakin banyak.
"Mudah-mudahan pelemahan Rupiah yang masih berlangsung bisa membawa dampak positif terhadap industri pariwisata Indonesia khususnya Sumut," katanya.
Pemilik Cipta Tour and Travel itu mengakui, saat ini dengan munculnya destinasi baru di dalam negeri seperti Raja Ampat di Papua memang mendorong kenaikan jumlah kunjungan wisnus dan wisman.
Sementara di Sumut, meski belum ada destinasi baru, objek wisata Bahorok, Bukit Lawang dan Tangkahan di Kabupaten Langkat serta Danau Toba masih cukup menarik bagi wisnus maupun wisman.
"Pengusaha travel di Sumut semakin gencar memasarkan paket wisata ke daerah di Indonesia maupun keluar negeri karena berharap ada dampak positif dari menguatnya nilai mata uang asing itu," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono, menyebutkan jumlah kunjungan wisman ke Sumut cenderung bertambah dalam beberapa tahun terakhir dimana pada 2013 sudah mencapai 259.299 orang.
Kunjungan wisman pada 2013 itu sendiri naik dibanding 2012 yang masih tercatat berjumlah 241.833 orang.
"Kenaikan jumlah kunjungan wisman menggembirakan karena Pemerintah Provinsi Sumut memang sedang berupaya mengembalikan kejayaan di sektor pariwisata," katanya.
Kenaikan jumlah wisman pada 2013 dipicu naiknya kedatangan turis dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan China.
Kedatangan turis Malaysia misalnya tahun 2013 naik 3,36 persen menjadi 148.465 orang dibanding 2012. (E016)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014