Batam, 16/1 (Antara) - Latihan Bersama Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang diikuti prajurit Angkatan Laut dari 18 negara melibatkan sekitar 5.000 orang warga Kabupaten Natuna dan Anambas, kata Direktur Latihan MNE Komodo 2014 Laksamana Pertama TNI Amarulla Octavian.
"Ada melibatkan masyarakat masyarakat dua kabupaten. Jumlahnya 4.000 sampai 5.000 orang," kata Laksamana Pertama TNI Amarulla Octavian di Batam, Kamis.
Latihan dan simulasi dilakukan di delapan lokasi di Natuna dan Anambas dan diikuti ribuan prajurit angkatan laut.
Pada Latma itu disimulasikan penanganan bencana alam, tsunami dan lainnya yang menghantam daerah pesisir. Prajurit angkatan laut akan berupaya mengevakuasi korban dan menggiring korban berlari ke pengungsian.
"Kemudian logistik umum bergerak, berlatih mendirikan rumah sakit darurat," kata dia.
Prajurit negara-negara peserta juga akan berlatih membangun kembali bangunan fisik yang rusak seperti jembatan dan rumah warga.
Ia mengatakan penanganan bencana tidak hanya dilakukan di darat, melainkan juga di laut, maka dari itu perlu latihan bersama.
Selain bencana alam, prajurit negara-negara peserta juga berlatih menangani tumpahan minyak, kebocoran gas dan evakuasi rig minyak di lepas pantai.
"Di Indonesia terdapat banyak platform minyak," kata dia.
Latma MNE Komodo 2014 merupakan yang pertama kali dari enam latihan bersama 18 negara yang rencananya digelar dalam 12 tahun ke depan. Dan untuk yang pertama, itu latihan mengambil tema Bekerja sama untuk menjaga Stabilitas di Kawasan ASEAN.
Selain latma, MNE juga dimeriahkan berbagai pameran, seminar, kegiatan kesenian dan olahraga.
Kepala Dispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengatakan secara umum MNE Komodo 2014 bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam kerja sama menangani bencana alam. (Y011)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Ada melibatkan masyarakat masyarakat dua kabupaten. Jumlahnya 4.000 sampai 5.000 orang," kata Laksamana Pertama TNI Amarulla Octavian di Batam, Kamis.
Latihan dan simulasi dilakukan di delapan lokasi di Natuna dan Anambas dan diikuti ribuan prajurit angkatan laut.
Pada Latma itu disimulasikan penanganan bencana alam, tsunami dan lainnya yang menghantam daerah pesisir. Prajurit angkatan laut akan berupaya mengevakuasi korban dan menggiring korban berlari ke pengungsian.
"Kemudian logistik umum bergerak, berlatih mendirikan rumah sakit darurat," kata dia.
Prajurit negara-negara peserta juga akan berlatih membangun kembali bangunan fisik yang rusak seperti jembatan dan rumah warga.
Ia mengatakan penanganan bencana tidak hanya dilakukan di darat, melainkan juga di laut, maka dari itu perlu latihan bersama.
Selain bencana alam, prajurit negara-negara peserta juga berlatih menangani tumpahan minyak, kebocoran gas dan evakuasi rig minyak di lepas pantai.
"Di Indonesia terdapat banyak platform minyak," kata dia.
Latma MNE Komodo 2014 merupakan yang pertama kali dari enam latihan bersama 18 negara yang rencananya digelar dalam 12 tahun ke depan. Dan untuk yang pertama, itu latihan mengambil tema Bekerja sama untuk menjaga Stabilitas di Kawasan ASEAN.
Selain latma, MNE juga dimeriahkan berbagai pameran, seminar, kegiatan kesenian dan olahraga.
Kepala Dispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengatakan secara umum MNE Komodo 2014 bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam kerja sama menangani bencana alam. (Y011)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014