Sei Rampah, 14/1 (Antarasumut) - Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumatera Utara sepakat menjalin kerja sama di bidang pengembangan program integrasi kebun sawit dengan ternak.

"Kami mengapresiasi dan menyambut baik program Gapki Sumatera Utara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar perkebunan dan telah memilih Kabupaten Serdang Bedagai sebagai tuan rumah perkebunan," kata Bupati Serdang Bedagai (Sergai), Soekirman di Sei Rampah, Senin (13/1).

Soekirman menyatakan hal itu usai menerima kunjungan silaturrahmi Ketua Gapki Sumut
Balaman Tarigan, President Directur PT PD Paya Pinang, Kacuk Sumarto dan rombongan.

Ia berharap program sistem integrasi kebun sawit dengan ternak, khususnya ternak sapi dapat dilaksanakan secepatnya untuk membantu masyarakat sekitar perkebunan di Serdang Bedagai.

Hasil dari perkebunan kelapa sawit setelah diproses akan menyisakan limbah, baik limbah kebun maupun limbah dari pabrik minyak sawit itu sendiri.

"Jika tidak dikelola dengan baik, limbah tersebut dapat menimbulkan pencemaran lingkungan," ujarnya.

Dikatakan Soekirman, limbah dari kebun yang terdiri dari gulma, daun dan pelepah sawit dapat dijadikan sebagai pakan ternak sapi.

Sedangkan limbah dari pabrik seperti lumpur, serat dan tandan kosong sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan kompos.

"Dengan pemanfaatan limbah tersebut diharapkan pendapatan petani akan meningkat dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan," ujar dia.

Disebutkannya, sebagian besar wilayah Serdang Bedagai terdiri dari perkebunan kelapa sawit, baik yang dimiliki oleh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) maupun perkebunan swasta.

Diakuinya, keberadaan perusahaan perkebunan di daerah itu selain turut memberi kontribusi dalam menghasilkan minyak yang lebih kompetitif di pasaran, juga meningkatkan pendapatan bagi masyarakat setempat.

Sebelumnya Ketua Gapki Sumut, Balaman Tarigan, mengatakan bahwa pihaknya siap merealisasikan program sistem integrasi kebun sawit dengan ternak di Serdang Bedagai.

"Kami juga sangat antusias atas respon Bupati dengan menjadikan Sergai sebagai tuan rumah perkebunan," ujarnya.

Ia menambahkan, pengembangan kelapa sawit di Indonesia dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan perkebunan berkelanjutan, sesuai dengan berbagai peraturan dan undang-undang yang berlaku yang terkait dengan pengembangan kelapa sawit.

Ketentuan tersebut mewajibkan setiap perusahaan perkebunan sawit menjalankan Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO).

Penerapan ISPO merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia serta ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen Presiden RI untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan. (TNA)

Pewarta: T. Nico Adrian

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014