Medan, 2/1 (Antara) - Banjir yang melanda 20 kelurahan di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara telah surut seiring berhentinya hujan di bagian hulu yang sebelumnya menyebabkan dua sungai di daerah itu meluap.

Sekretaris Daerah Pemkot Tebing Tinggi Johan Samsose Harahap yang dihubungi Antara di Medan, Kamis, mengatakan, banjir yang menggenangi ratusan rumah itu mulai surut menjelang malam pergantian tahun.

Karena itu, sebagian warga yang mengungsi akibat rumahnya tergenang dapat kembali ke tempat tinggalnya masing-masing untuk merayakan pergantian tahun.

Pihaknya tidak menemukan adanya warga yang mengalami sakit akibat harus mengungsi dan meninggalkan rumahnya yang tergenang banjir.

Ia mengatakan, banjir yang melanda ratusan di Tebing Tinggi tersebut muncul karena meluapnya Sungai Bahilang dan Sungai Padang yang melintasi daerah yang sering disebut "Kota Lemang" itu.

Luapan tersebut muncul karena menerima debit air dari daerah hulu yakni Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar yang menerima curah hujan lebat.

Disebabkan rutin menerima banjir karena meluapnya Sungai Bahilang dan Sungai Padang, pihaknya selalu sigap untuk memberikan penanggulangan banjir yang muncul sewaktu-waktu.

"Karena banjirnya rutin, kita selalu sigap, namun kita tetap waspada agar tidak muncul hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Sebelumnya, ratusan rumah di 20 kelurahan di Kota Tebing Tinggi tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi antara 50 cm hingga satu meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkot Tebing Tinggi Wahid Sitorus mengatakan, banjir tersebut terjadi akibat meluapnya Sungai Padang dan Sungai Bahilang pada Jumat (27/12) malam akibat bagian hulu menerima curah hujan yang cukup lebat.

Rumah yang tergenang itu tersebar di 20 kelurahan di lima kecamatan di Tebing Tinggi yakni Kecamatan Bajenis, Kecamatan Rambutan, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan Padang Hulu, dan Kecamatan Padang Hilir. (I023)

Pewarta: Irwan Arfa

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014