Medan, 17/11 (Antara)- Dinas Pertanian Karo, Sumatera Utara (Sumut) menegaskan, hortikultura daerah itu masih aman dikonsumsi pascaterkena debu vulkanik Gunung Sinabung yang erupsi dan meletus dalam beberapa bulan terakhir.

"Diakui, tanaman petani yang diperjualbelikan ke pasar terlihat diselimuti debu putih. Namun zat yang terkandung dalam debu vulkanik seperti sulfur dan besi masih dalam batas ambang, jadi aman dikonsumsi,"kata Kepala Dinas Pertanian Karo, Agustoni Tarigan, yang dihubungi Antara dari Medan, Minggu.

Agustoni juga membenarkan, sebagian petani melakukan pemanenan hasil tanamannya lebih cepat karena khawatir bertambah rusak terkena debu dan lahar dingin atau panas semburan Gunung Sinabung itu.

"Petani tidak bisa dsalahkan. Semua memang berupaya menghindari dan menekan kerugian dari dampak musibah bencana Sinabung,"katanya.

Pascaerupsi dan disusul meletusnya Gunung Sinabung, sedikitnya 6.988 hektare tanaman mengalami kerusakan di lima kecamatan terdekat gunung itu yakni Berastagi, Merdeka,, Namanteran, Simpangempat dan Payung.

Dampak terganggunya tanaman itu mengurangi produksi sehingga harga jual di pasar tren naik.

Seorang konsumen di Pasar Inpres, Titi Kunig, Juli menyebutkan, sempat khawatir saat membeli cabai merah yang terlihat dibalut debu putih.

"Tapi karena konsumen lainnya membeli juga dan pedagang menyatakan tidak apa-apa, saya beli juga,"katanya.

Selain terlihat penuh debu putih, harga cabai merah itu kembali naik menjadi Rp50.000 per kg dari sebelumnya yang sempat turun sekitar Rp40.000 per kg.

"Bukan hanya cabai yang naik, sayur-sayuran juga.Sawi pahit misalnya sudah Rp10.000 per kg atau naik 100 persen,"katanya.***3***
(E016/B/N001)
(T.E016/B/N. Sunarto/N. Sunarto)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013