Langkat, Sumut, 17/10 (Antara) - Pelaku pembunuhan satu keluarga yang terjadi di kecamatan Salapian Kabupaten Langkat, Minggu (10/10), mengaku dendam karena utang korban belum juga dilunasi sebesar Rp40 juta.

"Mereka dibunuh karena mempunyai utang," kata pelaku pembunuhan Alamsyah yang ditemui di Mapolres Langkat di Stabat, Kamis.

Utang korban Miswan kepada tersangka sebesar Rp40 juta yang sudah cukup lama belum juga dibayarkannya, kata Alamsyah.

Sehingga dirinya coba mencari jalan untuk menagih uangnya kepada korban, namun tidak juga diselesaikan, termasuk ketika korban hendak menjual kambingnya sebanyak 15 ekor dengan harga Rp8,5 juta.

Setelah kambing dijual, malah utang tidak juga dibayarkan kepada pelaku.

Alamsyah lalu melibatkan adiknya Rendi, dan menyuruhnya membeli baygon, yang nantinya akan dipergunakan untuk meracuni seluruh keluarga korban Miswan, Suliah, Dedek Febrianto dan Tria Winanda Aulia.

Kesempatan itu dilakukannya dengan mengundang para korban untuk datang ke "Pulau Setan" di Dusun Pondok XI Desa Harapan Jaya Kecamatan Salapian, katanya.

Sebelumya, kata Alamsyah, ianya mengundang korban bersama keluarganya untuk datang ke tempat tersebut, lalu diduguhkan baygon dan dihabisi dengan cara menikam tubuh para korban, lalu membawanya dengan mempergunakan mobil untuk membuang mayat keempat korban di Padang Tualang dan Batang Serangan.

Dalam pengakuannya, Alamsyah bekerja tidak sendirian, namun melibatkan dua oknum TNI yang membantunya melakukan pembunuhan.

Kedua oknum TNI itu bertugas mengikat korban, meminumkan racun, menikam tubuh para korban, dan ikut membuang mayat ke Padang Tualang serta Batang Serangan.

"Kedua oknum TNI ikut melakukan pembunuhan bersama dirinya dan adiknya Rendi," kata Alamsyah.

Usai melakukan pembunuhan Alamsyah, bersama adiknya melarikan diri ke Pekanbaru Provinsi Riau, hingga akhirnya ditangkap jajaran kepolisian resor Langkat bersama Kapolsek Salapian ALP Zulkarnaen.

Kapolsek Salapian AKP Zulkarnaen menjelaskan bahwa pada mulanya setelah pembunuhan terjadi, kedua pelaku masih berada di tempat kejadian.

Namun setelah itu, ketika handphonenya coba dihubungi lalu dimatikan, disitulah mulai timbul kecurigaan, ternyata benar mereka melarikan diri, hingga diketahui tempat persembunyiannya lalu kita amankan.***2***
Riza Fahriza
(T.KR-IFZ/B/R. Fahriza/R. Fahriza)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013