Medan, 25/7 (Antara) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengharapkan Pemerintah Kabupaten Langkat dapat memahami kondisi krisis gas di Sumatera Utara sehingga mengizinkan pemasangan pipa dari Sumur Benggala.
Usai meninjau Bandara Kualanamu, Kamis, Dahlan Iskan mengatakan selama ini Sumut sering mengalami krisis gas dan banyak pengusaha di daerah itu yang "berteriak" atas kondisi tersebut.
"Lalu, kenapa pemda disini tidak mendukung," katanya.
Menurut dia, pemberian izin untuk memasang pipa gas dari Sumur Benggala tersebut sangat diperlukan untuk mengatasi kondisi krisis gas di Sumut.
Pemkab Langkat diharapkan dapat memahami bahwa produksi gas tersebut bukan untuk Pertamina semata, melainkan kepentingan masyarakat Sumut yang membutuhkan salah satu sumber energi itu.
"Kalau gasnya keluar, memang untuk siapa," tanya dia.
Dahlan menganalogikan kondisi itu dengan kesulitannya ketika masih menjadi Dirut PT PLN dalam meminta izin lokasi pembangunan PLTA Asahan dari Pemprov Sumut.
Tanpa alasan yang dapat dipahami, Pemprov Sumut tidak memberikan izin pembangunan PLTA Asahan 3 yang bertujuan untuk mengatasi krisis listrik di Sumut tersebut.
Padahal pada waktu itu, pihaknya telah memberitahukan potensi dan ancaman krisis listrik akan mengancam Sumut pada tahun 2013 jika PLN tidak mendapatkan izin pembangunan PLTA yang berada di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir itu.
"Akhirnya, krisis (listrik) benar terjadi kan?," katanya.
Dahlan Iskan memerintahkan PT Pertamina dapat menyelesaikan masalah perizinan pemasangan pipa gas dari Sumur Benggala itu dengan Pemkab Langkat.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Sumut Johan Brien mengharapkan Pemkab Langkat kembali mengizinkan pemasangan pipa gas dari Sumur Benggala karena kebutuhan gas industri di provinsi itu sudah sangat mendesak.
Harapan itu disampaikan karena Gas Benggala adalah satu-satunya harapan pengusaha untuk mendapatkan pasokan gas setelah pasokan atau stok dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) semakin menipis. ***3***
(T.I023/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Usai meninjau Bandara Kualanamu, Kamis, Dahlan Iskan mengatakan selama ini Sumut sering mengalami krisis gas dan banyak pengusaha di daerah itu yang "berteriak" atas kondisi tersebut.
"Lalu, kenapa pemda disini tidak mendukung," katanya.
Menurut dia, pemberian izin untuk memasang pipa gas dari Sumur Benggala tersebut sangat diperlukan untuk mengatasi kondisi krisis gas di Sumut.
Pemkab Langkat diharapkan dapat memahami bahwa produksi gas tersebut bukan untuk Pertamina semata, melainkan kepentingan masyarakat Sumut yang membutuhkan salah satu sumber energi itu.
"Kalau gasnya keluar, memang untuk siapa," tanya dia.
Dahlan menganalogikan kondisi itu dengan kesulitannya ketika masih menjadi Dirut PT PLN dalam meminta izin lokasi pembangunan PLTA Asahan dari Pemprov Sumut.
Tanpa alasan yang dapat dipahami, Pemprov Sumut tidak memberikan izin pembangunan PLTA Asahan 3 yang bertujuan untuk mengatasi krisis listrik di Sumut tersebut.
Padahal pada waktu itu, pihaknya telah memberitahukan potensi dan ancaman krisis listrik akan mengancam Sumut pada tahun 2013 jika PLN tidak mendapatkan izin pembangunan PLTA yang berada di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir itu.
"Akhirnya, krisis (listrik) benar terjadi kan?," katanya.
Dahlan Iskan memerintahkan PT Pertamina dapat menyelesaikan masalah perizinan pemasangan pipa gas dari Sumur Benggala itu dengan Pemkab Langkat.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Sumut Johan Brien mengharapkan Pemkab Langkat kembali mengizinkan pemasangan pipa gas dari Sumur Benggala karena kebutuhan gas industri di provinsi itu sudah sangat mendesak.
Harapan itu disampaikan karena Gas Benggala adalah satu-satunya harapan pengusaha untuk mendapatkan pasokan gas setelah pasokan atau stok dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) semakin menipis. ***3***
(T.I023/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013