Medan, 23/7 (Antara) - Daya tampung Bandar Udara Kuala Namu atau Kuala Namu International Airport (KNIA) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, 10 kali lebih banyak dari kemampuan tampung Bandar Udara Polonia Medan.

Dalam siaran pers yang diterima di Medan, Selasa, Dirut PT Angkasa Pura 2 Tri S Sunoko mengatakan Bandara Polonia hanya mampu menampung 900 ribu penumpang per tahun, sedangkan Bandara Kualanamu mampu melayani pergerakan penumpang sebanyak 8,1 juta penumpang per tahun.

Jumlah daya tampung tersebut masih dalam proses pembangunan tahap pertama yang operasional awalnya akan dimulai pada 25 Juli 2012.

Sedangkan untuk tahap pembangunan selanjutnya, Bandara Kualanamu didesain mampu mencapai kapasitas maksimal hingga 22,1 juta pergerakan penumpang per tahun.

"Untuk tahap pertama ini, kemampuannya 10 kali lipat dari Bandara Polonia," katanya.

Menurut Tri, aktivitas penerbangan di Bandara Polonia akan resmi ditutup pada Rabu (24/7) pukul 24.00 WIB untuk kegiatan operasional penerbangan sipil.

Bersamaan dengan itu, terhitung sejak Kamis (25/7) pukul 00.01 WIB (17.01 UTC), Bandara Internasional Kualanamu akan mengawali operasinya untuk menggantikan peran Bandara Polonia.

Pengalihan tersebut sesuai dengan dokumen AIRAC AIP (Aeronautical Information Regulation And Control / Aeronautical Information Publication) Supplement nomor 03/13 tertanggal 30 Mei 2013.

Dokumen yang dirilis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tersebut berisi tentang Pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu terkait dengan Wilayah Udara Pelayanan Lalu Lintas Udara dan Prosedur Penerbangan.

Sehubungan dengan pengalihan ini, pihaknya berharap seluruh pihak yang berkaitan langsung dengan kegiatan pelayanan di Bandara Kualanamu dapat turut melakukan sosialisasi secara berkesinambungan.

Dengan demikian, pengguna jasa bandara dapat segera beradaptasi terhadap kondisi, sistem, pola pelayanan, fasilitas, hingga jarak dan waktu tempuh.

Sosialisasi itu diperlukan untuk mengurangi kekhawatiran terhadap keberadaan sejumlah fasilitas baru dan pola pelayanan yang berbeda dengan Bandara Polonia.

Untuk proses pendaftaran (check-in), Bandara Kualanamu menerapkan sistem terbuka dengan area check-in yang luas dengan keberadaan 80 tempat check-in yang dilengkapi teknologi sistem penanganan bagasi (Baggage Handling System/BHS).

Sistem itu merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis pertama yang digunakan oleh bandara di Indonesia.

Selain itu, Bandara Kualanamu yang berada di atas lahan seluas 1.365 hektare itu juga dilengkapi fasilitas modern lain yang sebelumnya tidak ditemui di Bandara Polonia.

Ia mencontohkan adanya delapan garbarata (avio bridge) yang akan menghubungkan penumpang langsung dari area keberangkatan di dalam terminal menuju kabin pesawat.

Kemudian, beberadaan ruang tunggu (boarding lounge) yang luas dan memisahkan antara penumpang penerbangan domestik dan internasional.

Demikian juga dengan area komersial luas di tiga lantai yang ada dan akan memanjakan pengguna jasa untuk berbelanja aneka kebutuhan sesuai keinginan.

Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri jika masih terdapat sejumlah kekurangan di Bandara Kualanam karena masih dalam pelaksanaan pengoperasian awal (soft operation).

"Bantu kami memanfaatkan soft operation ini untuk mengevaluasi dan melakukan penyempurnaan atas kekurangan yang mungkin muncul di sana-sini. Kita semua berharap, pada saat peresmian (full operation) September nanti, tidak ada lagi masalah yang muncul," katanya.

Pihaknya juga mengharapkan masyarakat dapat memaklumi kondisi Bandara Kualanamu yang masih terdapat sejumlah penyelesaian tahap akhir pekerjaan beberapa fasilitas penunjang bandara di area terminal.

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin akan ditimbulkan. Doakan kami agar dapat menyelesaikan semuanya dengan baik dan cepat sebelum peresmian September nanti," ujar Tri Sunoko.(I023)

Pewarta: Irwan Arfa

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013