Medan, 18/7 (Antara) - Pengusaha Sumut meminta Pemerintah Kabupaten Langkat kembali mengizinkan pemasangan pipa gas dari Sumur Benggala karena kebutuhan gas industri di provinsi itu sudah sangat mendesak.

"Asosiasi Pengusaha Indonesia, Apigas (Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas) dan Kadin mendapat informasi terhentinya pemasangan pipa gas oleh PT Pertamina EP di kawasan Langkat," kata Ketua Apigas Sumut, Johan Brien di Medan, Kamis.

Menurut dia masalah itu sudah dibahas di Pemprov Sumut dan semua sepakat untuk memperjuangkan ke Bupati Langkat.

Dia mengatakan, Sumut Gas Benggala adalah satu-satunya harapan pengusaha untuk mendapatkan pasokan gas setelah pasokan atau stok dari PT.Perusahaan Gas Negara (PGN) semakin menipis.

Perjuangan untuk mendapatkan gas dari Sumur Benggala itu semakin kuat karena Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho sebelumnya memberikan dukungan kuat agar Sumur Benggala itu bsa beroperasi Juli ini juga dan ditujukan untuk industri karena sedang terjadi krisis energi.

Manager Humas PT.Pertamina EP, Agus Amperianto, ketika dikonfirmasi, mengakui terhentinya pemasangan "flow line" berdiameter 6 inchi oleh Pemkab Langkat dengan alasan tidak memiliki izin lokasi, izin gangguan, galian pipa dan izin mendirkan bangunan.

Akibatanya, kata dia, dari seharusnya pengerjaan proyek pipa untuk distribusi gas itu sudah rampung 90 persen, nyatanya jadi baru 64 persen.

"Kami tidak memiliki interest apapun untuk mensegerakan POP (put on production) Sumur Benggala yang merupakan temuan eksplorasi yang sangat potensial untuk menutupi "shortage" gas pada kegiatan industri di Sumut," katanya.

Harapan percepatan POP sebetulnya sudah memperoleh rekomendasi Gubernur Sumut, persetujuan SKK Migas dan Kementerian Kehutanan khususnya yang melintasi wilyah kawasas hutan di Langkat.

"Pertamina EP menghormati hal-hal yang menjadi pertimbangan Pemkab Langkat dan siap berdiskusi. Tetapi harus diingat pasokan gas Sumur Benggala sangat diperluan sehingga kalau terlambat dampak negatifnya sangat besar mulai menyangkut usaha dan ketenagakerjaan, katanya.

Dia menegaskan, aliran gas 5-10 mmscfd pada pipa dari Sumur Gas Benggala itu sangat membantu krisis gas di Sumut.***3***Budi Suyanto
(T.E016/B/B. Suyanto/B. Suyanto)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013