Medan, 26/6 (Antara) - Bisnis properti di Sumatera Utara (Sumut) tahun ini diyakini bisa bertumbuh 20 persen seperti yang diharapkan/ditargetkan, meski "booming" penjualan rumah komersial atau rumah toko (ruko) trennya melemah.

"Pertumbuhan itu semakin diyakini karena hingga mendekati habisnya semester I (Juni), bisnis properti masih bagus dengan nilai penjualan yang naik serta kinerja perusahaan properti yang dinilai cukup bagus hingga bertaraf internasional," kata Ketua Realestate Indonesia (REI) Sumut, Tomi Wistan di Medan, Rabu.

Perusahaan properti asal Sumut Group Bursa Properti misalya, 20 Juni lalu mendapat penghargaan Properti and Bank Award dengan kategori Developer Fenomenal dan Paling Ekspansif.

Penghargaan yang diserahkan Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa, di Jakarta itu diterma CEO Bursa Properti, Sulaiman Chow.

Bukan itu saja, dari Sumut juga seorang tokoh properti yakni mantan Ketua REI Sumut Rusmin Lawin juga mendapat penghargaan sebagai tokoh fenomenal yang rajin mempromosikan properti ke Asia Pasifik .

Dia menjelaskan, walaupun dewasa ini pertumbuhan properti sebesar 20 persen itu sedikit melambat dibandingkan tahun lalu yang sudah 25 persen itu bukan merupakan kemunduran atau lesunya bisnis properti.

Alasan dia, kondisi itu disebabkan banyak faktor khususnya terjadinya pergeseran segmentasi penjualan dari jenis komersil ke residensial.

Melemahnya penjualan sektor komersial seperti Ruko itu dinilai juga wajar terjadi karena "booming"nya sudah terjadi di 2011 dan 2012 sejak dimulai 2010 serta semakin berkurangnya lahan strategis untuk jenis komersial itu.

"Bisnis properti yang semakin menjanjikan itu juga bisa ditandai dengan bertambahya jumlah pengembang yang eksis dan bergabung ke REI Sumut atau sudah mencapa 123 perusahaan,"katanya.

Bendahara REI Sumut, Nona Wahyuni, mengatakan, bisnis sektor properti di Sumut yang masih bagus didukung kebutuhan rumah yang masih besar.

"Kalaupun dewasa ini agak sedikit turun dibandingkan tahun lalu itu hanya bersifat sementara yang dipidu berbagai faktor seperti melemahnya pembelian jenis komersial, dan geliat poitik serta banyaknya bebagai kebijakan yang disikapi konsumen dan termasuk pengembang untuk berhati-hati dalam bertransaksi,"katanya.

Wakil ketua REI Sumut Meriyawaty Amelia Prasetio, menyebutkan, berkembangnya Kota Medan menjadi Kota Metropotan dan ditambah pengembangan Bandara Kualanamu akan menjadikan bisnis properti semakin bagus.

"Investasi di properti tidak akan merugi," katanya .***3***
(T.E016/B/Subagyo/C/Subagyo)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013