Pematangsiantar, 24/6 (Antara) - Dalam sepekan ini warga Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara mengurangi aktivitas untuk menghindari sengatan teriknya matahari.

"Panas kali, angin kencang pula, tak tahan saya di luaran, lebih baik di rumah saja atau duduk di kedai," kata Syahrul Damanik (46 tahun), Senin siang.

Warga Kelurahan Bantan yang sehariannya sebagai pedagang di Pasar Horas dan pengumpul hasil bumi dari Kabupaten Simalungun ini mengaku melakukan aktivitas di luaran kalau ada keperluan penting saja.

Senada dikatakan Rahmat (35 tahun), karyawan di salahsatu perusahaan swasta. "Saya ke luar kalau ada tugas dari pimpinan," katanya.

Sedangkan penjual rujak buah dan es keliling serta air kepala muda mengaku mendapat penghasilan tambahan dari cuaca panas ini. "Biasanya hanya membawa sekali atau dua kali dagangan, tetapi beberapa hari ini sampai tiga-empat kali," kata Ancus (32 tahun).

Ayah satu anak warga Kelurahan Proklamasi ini rela berpanas-panasan untuk mendapatkan rezeki tambahan tak terduga itu karena tidak selamanya jualannya selaris sekarang ini.

"Alhamdulillah biasanya dapat kira-kira Rp45 ribu bersih, akhir-akhir ini bisa antara Rp75.000 sampai Rp90.000," sebut Ancus.

Terkait cuaca panas ini Kadis Kesehatan Kota Pematangsiantar dr Ronald H Saragih mengingatkan warga untuk memperbanyak asupan cairan bagi tubuh, terutama asupan elektrolit melalui buah-buahan.

"Panas rentan dengan penyakit infeksi saluran pernapasan dan juga pencernaan, makanya harus banyak asupan cairan," jelas Ronald.

Bagi warga yang tidak bisa menghindari terik matahari karena tugas atau kegiatan lain, Ronald menyarankan supaya mempergunakan tutup kepala dan sebagian wajah. ***4***
(T.KR-WRS/B/Suparmono/Suparmono)

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013