Jakarta, 13/6 (Antara) - Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs menyatakan jumlah cadangan devisa nasional per akhir Mei 2013 sebesar 105,1 miliar dolar Amerika Serikat tergolong aman, sebab masih di atas standar kecukupan internasional.

"Ini merupakan jumlah yang tergolong aman, di atas standar kecukupan internasional," ujar Peter Jacobs kepada wartawan di Gedung BI Jakarta, Kamis.

Menurut dia, cadangan devisa yang aman menurut standar internasional yaitu sedikitnya setara dengan pembayaran kebutuhan tiga bulan impor dan pembayaran cicilan utang luar negeri pemerintah.

Sedangkan jumlah cadangan devisa nasional itu setara dengan kebutuhan 5,8 bulan impor dan cicilan utang luar negeri pemerintah.

Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan cadangan devisa nasional memang tergerus dari April sebesar 107 miliar dolar AS menjadi 105 miliar dolar AS pada Mei. Hal itu disebabkan langkah operasi moneter yang dilakukan bank sentral.

Ekonom Senior Bank Standard Chartered Fauzi Ichsan mengatakan cadangan devisa Indonesia saat ini masih tergolong terbatas jika mengingat BI harus siap melakukan intervensi dalam rangka penguatan nilai tukar rupiah.

Fauzi Ichsan mengusulkan agar BI bisa berupaya menarik valuta asing milik perusahaan domestik yang saat ini masih tersimpan di luar negeri, yang nilainya 7,7 miliar dolar AS.

"Dana perusahaan domestik yang 'diparkir' di luar negeri itu mencapai 7,7 miliar dolar AS. Kalau itu berhasil ditarik maka akan membuat rupiah semakin menarik di mata investor," kata dia.(R028)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013