Bukittinggi, 2/6 (Antara) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) memperluas dukungan terhadap program pengembangan usaha berbasis komunitas (Community Development) disebut Kampoeng BNI, yang tahun ini akan membuka empat di Pulau Sumatera.

Pembukaan Kampoeng BNI dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E Pangestu dan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo pada acara pelepasan pembalap sepeda even Tour de Singkarak, Bukittinggi, Minggu.

Gatot mengatakan, ke empat kampoeng BNI yang dibuka tersebut, meliputi kampoeng Tenun Silungkang-Sawahlunto, kampoeng Kain Ulos Samosir, Sumut. Kemudian kampoeng BNI kain Tapis Lampung Selatan dan kampoeng Tenun Pandai Sikek Bukittinggi.

Ke empat kampoeng baru tersebut, kata dia, telah disalurkan pembiayaan sebesar Rp4,185 miliar yang diterima oleh sekitar 274 mitra usaha.

Dengan bertambahnya empat kampoeng itu, sudah sampai 27 kampoeng tersebar di seluruh Indonesia dengan total pembiayaan usaha sebedar Rp31,49 miliar.

Ia mengatakan, kampoeng BNI merupakan salah satu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang memiliki tujuan pemberdyaan masyarakat melalui penyaluran kredit lunak dengan sistem klaster dilakukan beberapa daerah.

Tujuan pembentukan 'kampoeng BNI' guna mengembangan potensi ekonomi masyarakat di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun bantuan bina lingkungan untuk menunjang aktivitas ekonomi lokal.

Gatot menyampaikan konsep kampoeng BNI (KBNI)' dibangun atas konsep 'community development', untuk satu klaster mengangkat produk potensial berdasarkan kearifan lokal setempat.

Menurut dia, dalam program 'kampoeng BNI' bukan hanya sekadar menyalurkan pembiayaan usaha, namun juga melakukan peningkatan kapasitas seperti pelatihan motif tenun sesuai keinginan pasar.

Selain itu, diberi pelatihan pembukuan sederhana, pemasran yang efektif dan bentuk latihan lainnya dan BNI juga memberikan bantuan pendidikan kepada keluarga mitra binaan berupa beasiswa dan sarana pendidikan lainnya.

Ia menjelaskan, beberapa Kampoeng BNI yang lain, seperti KBNI Sapi Subang, KBNI Budidaya Jagung Ciamis, KBNI Budidaya Ulat Sutera Bantul, KBNI Tenun Songket Ogan Ilir.

Kemudian KBNI Nelayan Lamongan, KBNI Jagung Solok, KBNI Seni Kamasan Klungkung, KBNI Pengolahan hasil laut Muara Angke, KBNI Bandeng Karawan dan dibeberapa lainnya.

Selanjutnya KBNI Karebosi Makasar, KBNI Pisang Lumanjang KBNI Batik Pekalongan, KBNI Batik Lasem Rembang, KBNI Kain Sutera Sengkang Wajo KBNI Mebel Sumedang KBNI Kain Sasirangan Banjarmasin, KBNI Pemberdayaan Perempuan Bogor, KBNI Ikan Nila Ponorogo dan KBNI Tenun Ikat Sumba Waingapu.(KR-SA)

Pewarta: Siri Antoni

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013