Toba Samosir, Sumut, 28/5 (Antara) - Desa Gopgopan, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, dinilai sangat cocok untuk pengembangan program wisata desa, karena potensi yang dimiliki daerah tersebut cukup mendukung bagi kemajuan pembangunan industri pariwisata.
"Pemerintah Kabupaten Tobasa patut memperhitungkan potensi yang dimiliki daerah itu, untuk disusun dalam konsep kerja pengembangan sebuah desa menjadi desa wisata," kata Ketua Bidang Program Kelompok Kerja Wisata Lokal Toba Samosir, Rosmelina Sinaga di Gopgopan, Selasa.
Menurut dia, ada dua komponen utama yang patut dikaji untuk menjadikan Gopgopan sebagai desa wisata, menyangkut bidang akomodasi dengan memanfaatkan sebagian tempat tinggal penduduk menjadi rumah hunian wisatawan yang ingin mengetahui suasana desa lebih dekat.
Selain itu, unsur atraksi, yang dapat diperoleh dari kehidupan keseharian penduduk dalam seluruh lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipan aktif, berupa latihan tari tortor dan kegiatan tradisonal lain bersifat spesifik.
Diakuinya, setiap pengunjung yang berdarmawisata ke Gopgopan, masih dapat melihat keaslian suasana tradisional di pedesaan, sekaligus belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.
Rosmelina menjelaskan, pada 25-26 Mei lalu, pihaknya melaksanakan kegiatan pengembangan program wisata melalui penyelenggaraan tour sepeda, sebagai suatu bentuk interaksi, antara atraksi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat.
Para peserta tour, dipandu untuk menikmati istirahat di kampung wisata dalam sebuah rumah adat Batak yang didirikan sejak sekitar dua ratus tahun lalu, sambil menyaksikan Ibu Kepala Desa Jangga Dolok menenun kain Ulos.
Di samping itu, puluhan penggemar olahraga bersepeda tersebut, disuguhi makanan "mie gomak" (sejenis spaghetti) dengan kue "lappet", yang terbuat dari tepung beras, hingga mereka merasakan suasana yang menyatu dengan tata cara dan tradisi pedesaan.
"Di Gopgopan, para wisatawan dapat bersantap dengan menu spesifik desa, yakni ikan mujahir panggang dengan bumbu natinombur (diulek dengan sambal khas Batak), sambil menikmati panorama Danau Toba yang sangat indah," kata Rosmelina.
Sementara itu, anggota DPRD Toba Samosir daerah pemilihan Kecamatan Lumbanjulu, Syamsudin Manurung menyebutkan, pengembangan objek wisata di Desa Gopgopan membutuhkan sentuhan lebih maksimal dari para pelaku industri pariwisata.
Untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara tersebut, menurut dia, berbagai terobosan baru perlu dilakukan pemerintah daerah, sebab peluang investor dalam pengembangan sektor pariwisata masih terbuka luas.
Dia menyebutkan, melalui pembenahan yang komprehensif pada hamparan tepi pantai dengan suasana pedesaan yang masih sangat alami dan bersih di wilayah dimaksud, akan menambah minat pengunjung, dan tentunya akan meningkatkan pendapatan asli daerah secara lebih maksimal.
"Pembangunan infrastruktur jalan harus menjadi prioritas utama dalam mendukung pengembangan pariwisata, agar nilai jualnya dapat disejajarkan dengan lokasi pariwisata lainnya, hingga penambahan PAD bisa terdongkrak," kata Syamsudin. ***4***
(T.KR-JRD)
(T.KR-JRD/C/Suparmono/Suparmono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Pemerintah Kabupaten Tobasa patut memperhitungkan potensi yang dimiliki daerah itu, untuk disusun dalam konsep kerja pengembangan sebuah desa menjadi desa wisata," kata Ketua Bidang Program Kelompok Kerja Wisata Lokal Toba Samosir, Rosmelina Sinaga di Gopgopan, Selasa.
Menurut dia, ada dua komponen utama yang patut dikaji untuk menjadikan Gopgopan sebagai desa wisata, menyangkut bidang akomodasi dengan memanfaatkan sebagian tempat tinggal penduduk menjadi rumah hunian wisatawan yang ingin mengetahui suasana desa lebih dekat.
Selain itu, unsur atraksi, yang dapat diperoleh dari kehidupan keseharian penduduk dalam seluruh lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipan aktif, berupa latihan tari tortor dan kegiatan tradisonal lain bersifat spesifik.
Diakuinya, setiap pengunjung yang berdarmawisata ke Gopgopan, masih dapat melihat keaslian suasana tradisional di pedesaan, sekaligus belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.
Rosmelina menjelaskan, pada 25-26 Mei lalu, pihaknya melaksanakan kegiatan pengembangan program wisata melalui penyelenggaraan tour sepeda, sebagai suatu bentuk interaksi, antara atraksi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat.
Para peserta tour, dipandu untuk menikmati istirahat di kampung wisata dalam sebuah rumah adat Batak yang didirikan sejak sekitar dua ratus tahun lalu, sambil menyaksikan Ibu Kepala Desa Jangga Dolok menenun kain Ulos.
Di samping itu, puluhan penggemar olahraga bersepeda tersebut, disuguhi makanan "mie gomak" (sejenis spaghetti) dengan kue "lappet", yang terbuat dari tepung beras, hingga mereka merasakan suasana yang menyatu dengan tata cara dan tradisi pedesaan.
"Di Gopgopan, para wisatawan dapat bersantap dengan menu spesifik desa, yakni ikan mujahir panggang dengan bumbu natinombur (diulek dengan sambal khas Batak), sambil menikmati panorama Danau Toba yang sangat indah," kata Rosmelina.
Sementara itu, anggota DPRD Toba Samosir daerah pemilihan Kecamatan Lumbanjulu, Syamsudin Manurung menyebutkan, pengembangan objek wisata di Desa Gopgopan membutuhkan sentuhan lebih maksimal dari para pelaku industri pariwisata.
Untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara tersebut, menurut dia, berbagai terobosan baru perlu dilakukan pemerintah daerah, sebab peluang investor dalam pengembangan sektor pariwisata masih terbuka luas.
Dia menyebutkan, melalui pembenahan yang komprehensif pada hamparan tepi pantai dengan suasana pedesaan yang masih sangat alami dan bersih di wilayah dimaksud, akan menambah minat pengunjung, dan tentunya akan meningkatkan pendapatan asli daerah secara lebih maksimal.
"Pembangunan infrastruktur jalan harus menjadi prioritas utama dalam mendukung pengembangan pariwisata, agar nilai jualnya dapat disejajarkan dengan lokasi pariwisata lainnya, hingga penambahan PAD bisa terdongkrak," kata Syamsudin. ***4***
(T.KR-JRD)
(T.KR-JRD/C/Suparmono/Suparmono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013