Medan, 26/5 (Antara) - Berbagai aksesoris Provinsi Papua diperkenalkan kepada masyarakat Kota Medan, melalui acara Pekan Informasi Nasional (PIN) yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Medan, 24-28 Mei 2013.
Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Mutiara Hitam Papua, Nonce di Medan Minggu mengatakan dalam acara tersebut pihaknya memamerkan empat produk unggulan hasil buatan tangan masyarakat Papua.
Diantaranya noken wamena, tas dan topi dari kayu komboy serta berbagai kerajinan tangan dari limbah laut, bahkan juga turut dipamerkan sarang semut, buah merah, koteka.
Di stand pameran, warna-warni noken langsung menyergap sudut mata menatap noken-noken tersebut dipajang di atas karpet merah, ada yang besar dan warna-warni dan juga ada yang ukuran kecil dengan warna cokelat alami.
Harga tas khas Papua dari serat tumbuhan ini cukup terjangkau mulai dari Rp50-Rp100 ribu dengan berbagai ukuran.
Mengenai noken, lebih lanjut Nonce menjelaskan produk tersebut berfungsi sebagai tas untuk membawa hasil kebun dan memiliki daya tahan yang cukup lama meski dipakai setiap hari.
Biasanya, para wanita membawa noken di kepala dan memasukkan semua hasil kebun ke dalamnya untuk dibawa pulang atau dibawa ke pasar.
"Mayoritas wanita di wamena memiliki kemampuan untuk membuat noken. Kami juga langsung membawa seorang pengrajinnya ke acara PIN ini untuk mendemostrasikan cara membuat noken," katanya.***3***
(T.KR-JRD/B/Setiyono/Setiyono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Mutiara Hitam Papua, Nonce di Medan Minggu mengatakan dalam acara tersebut pihaknya memamerkan empat produk unggulan hasil buatan tangan masyarakat Papua.
Diantaranya noken wamena, tas dan topi dari kayu komboy serta berbagai kerajinan tangan dari limbah laut, bahkan juga turut dipamerkan sarang semut, buah merah, koteka.
Di stand pameran, warna-warni noken langsung menyergap sudut mata menatap noken-noken tersebut dipajang di atas karpet merah, ada yang besar dan warna-warni dan juga ada yang ukuran kecil dengan warna cokelat alami.
Harga tas khas Papua dari serat tumbuhan ini cukup terjangkau mulai dari Rp50-Rp100 ribu dengan berbagai ukuran.
Mengenai noken, lebih lanjut Nonce menjelaskan produk tersebut berfungsi sebagai tas untuk membawa hasil kebun dan memiliki daya tahan yang cukup lama meski dipakai setiap hari.
Biasanya, para wanita membawa noken di kepala dan memasukkan semua hasil kebun ke dalamnya untuk dibawa pulang atau dibawa ke pasar.
"Mayoritas wanita di wamena memiliki kemampuan untuk membuat noken. Kami juga langsung membawa seorang pengrajinnya ke acara PIN ini untuk mendemostrasikan cara membuat noken," katanya.***3***
(T.KR-JRD/B/Setiyono/Setiyono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013