Toba Samosir, Sumut, 21/5 (Antara) - Jalan penghubung menuju empat desa di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, kondisinya rusak terancam putus dan dinilai cukup membahayakan bagi warga yang melintasi daerah tersebut.
"Kerusakan cukup parah menuju desa Sibuntuon, Sianipar Siopatopat, Lumban Gorat dan Siboruon, perlu mendapat perhatian serius untuk segera diperbaiki oleh dinas terkait," kata Camat Balige Sahala Siahaan di Sibuntuon, Selasa.
Badan jalan yang longsor ke arah jurang berkedalaman sekitar 15 meter itu persis di tikungan menuju desa Sianipar, pada dua titik berdekatan, masing-masing sisi sebelah kiri dan kanan, namun salah satu sudah mendapat perbaikan.
Amblasnya ruas jalan tersebut, akibat curah hujan yang cukup tinggi, pada beberapa bulan terakhir hingga mengakibatkan terjadinya longsor selebar hampir sepuluh meter.
Menurut Sahala, instansi terkait perlu melakukan perbaikan, karena sarana transportasi darat merupakan satu-satunya jalan utama mendukung perekomonian masyarakat serta akses menuju komplek sekolah di Soposurung Balige.
"Jalan longsor yang rusak dengan posisi tikungan seperti itu, sangat membahayakan bagi keselamatan pengendara, sehingga para pengguna jalan perlu lebih berhati-hati saat melintasinya," ujar Sahala.
Sementara itu, anggota DPRD Toba Samosir, Sakkan Siahaan meminta pemerintah daerah setempat secepatnya melakukan perbaikan, karena jalan tersebut setiap hari dilalui kendaraan untuk mengangkut berbagai hasil komoditi pertanian.
Sakkan mengaku, dirinya cukup prihatin melihat kondisi jalan yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Balige tersebut, karena sulit dilewati kenderaan roda empat.
Warga desa Sibuntuon, R.Siahaan (43) menambahkan, penduduk setempat menyesalkan lambannya jalan tersebut, sementara badan jalan yang longsor sudah kian parah.
Dia mengaku, sebagian besar warga menjadi kesulitan dalam aktivitas sehari-hari, sebab truk pengangkut hasil pertanian takut melintasi daerah tersebut yang di kiri-kanaannya terdapat jurang cukup dalam.
"Kami sangat kesal dengan lambannya proses perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah, apalagi hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki, padahal badan jalan yang longsor sudah semakin parah," katanya.***4***
(T.KR-JRD)
(T.KR-JRD/C/Suparmono/Suparmono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Kerusakan cukup parah menuju desa Sibuntuon, Sianipar Siopatopat, Lumban Gorat dan Siboruon, perlu mendapat perhatian serius untuk segera diperbaiki oleh dinas terkait," kata Camat Balige Sahala Siahaan di Sibuntuon, Selasa.
Badan jalan yang longsor ke arah jurang berkedalaman sekitar 15 meter itu persis di tikungan menuju desa Sianipar, pada dua titik berdekatan, masing-masing sisi sebelah kiri dan kanan, namun salah satu sudah mendapat perbaikan.
Amblasnya ruas jalan tersebut, akibat curah hujan yang cukup tinggi, pada beberapa bulan terakhir hingga mengakibatkan terjadinya longsor selebar hampir sepuluh meter.
Menurut Sahala, instansi terkait perlu melakukan perbaikan, karena sarana transportasi darat merupakan satu-satunya jalan utama mendukung perekomonian masyarakat serta akses menuju komplek sekolah di Soposurung Balige.
"Jalan longsor yang rusak dengan posisi tikungan seperti itu, sangat membahayakan bagi keselamatan pengendara, sehingga para pengguna jalan perlu lebih berhati-hati saat melintasinya," ujar Sahala.
Sementara itu, anggota DPRD Toba Samosir, Sakkan Siahaan meminta pemerintah daerah setempat secepatnya melakukan perbaikan, karena jalan tersebut setiap hari dilalui kendaraan untuk mengangkut berbagai hasil komoditi pertanian.
Sakkan mengaku, dirinya cukup prihatin melihat kondisi jalan yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Balige tersebut, karena sulit dilewati kenderaan roda empat.
Warga desa Sibuntuon, R.Siahaan (43) menambahkan, penduduk setempat menyesalkan lambannya jalan tersebut, sementara badan jalan yang longsor sudah kian parah.
Dia mengaku, sebagian besar warga menjadi kesulitan dalam aktivitas sehari-hari, sebab truk pengangkut hasil pertanian takut melintasi daerah tersebut yang di kiri-kanaannya terdapat jurang cukup dalam.
"Kami sangat kesal dengan lambannya proses perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah, apalagi hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki, padahal badan jalan yang longsor sudah semakin parah," katanya.***4***
(T.KR-JRD)
(T.KR-JRD/C/Suparmono/Suparmono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013