Jakarta, 5/5 (Antara) - Sore itu, langit Bengkulu berbelut temaram senja. M Jevry Suhardi (16) tampak gelisah karena berharap bertemu Dahlan Iskan, Menteri BUMN Dahlan Iskan yang juga sekaligus bapak angkatnya.

Jevry sendiri tidak mengetahui kapan Dahlan Iskan datang menemuinya kekediamannya di kompleks Perumahan Alas Maras Jalan KS Tubun Blok I No 19 Kota Bengkulu.

Jevry hanya tahu bahwa Dahlan, pada Sabtu (4/5), sedang berkunjung ke Bengkulu dalam rangka tugas meninjau Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, dari twitter @iskan_dahlan.

Dahlan bagi Jevry bukan sosok yang biasa saja, selain membiayai operasi amputasi kakinya, memberi kaki palsu, juga tidak pernah berhenti memberi semangat baginya meskipun melalui SMS dan twitter.

Kisah perkenalan antara bapak dan anak tersebut berawal ketika Jevry harus menjalani operasi untuk mengamputasi kaki.

Pada tahun 2010, Jevry mengalami kaki patah akibat bermain bola.

Saat itu Jevry dllarikan ke rumah sakit dan diputuskan diamputasi. Namun ayahandanya menolak.

Anak Bengkulu ini pun dibawa ke dukun terkenal di satu lokasi berjarak 11 km dari tempat tinggalnya.

Beberapa bulan ditangani dukun, kaki Jevry bukannya bertambah sembuh, tetapi mulai membusuk.

Jevry hanya bisa tergeletak, meskipun badan dan pikirannya tetap sehat. Akibatnya, ia tidak bisa sekolah di SMP kelas 2.

Tetapi berkat keinginannya untuk tetap maju, Jevry ngotot ikut SMP terbuka yang menggunakan metode belajar sendiri.

Mengetahui informasi ada seorang anak yang membutuhkan pertolongan, Dahlan Iskan langsung mengutus seorang jurnalis Bengkulu untuk menemui keluarga Jevry.

Ayah Jevry, Herwanto (54) yang sehari-hari merupakan penjaga toko bahan bangunan itu terus dibujuk untuk merelakan anaknya diamputasi dengan biaya sepenuhnya dari Dahlan Iskan.

Sambil berusaha meyakinkan orang tua Jevry,maka Dahlan tidak berhenti memompa semangat Jevry untuk terus berjuang di tengah keputusasaannya. Salah satunya Dahlan sering catting via SMS.

"Jefry, kita lg meyakinkan ayah Anda utk usaha yg terbaik. Sy bangga Anda tabah dan bs lulus SMP@in_yourlife: trimakasih utusan bpk kermh sy iskan_dahlan", demikian komunikasi keduanya beberapa hari sebelum menjalani operasi.

Jevry akhirnya diputuskan menjalani amputasi kaki kanan, pada 6 Juni 2012.

Tidak lama berselang, Jevry yang merupakan anak ke-5 dari enam bersaudara ini dinytaakan lulus dari SMP, dan kini sedang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK.

Tangis Haru

Jam dinding menunjukkan pukul 17.30 WIB. Saat itu pula sosok Dahlan Iskan ternyata telah berada di depan rumah Jevry.

Mengenakan kemeja putih dan celana berwarna hitam, Dahlan didampingi istrinya Ny Nafsiah Sabri.

Kebahagiaan bercampur haru pun menyeruak di raut wajah Jevry, karena tidak disangka dapat bertemu langsung dengan Dahlan yang menjadi idolanya itu.

Saat itu pula, Jevry tak kuasa membendung air matanya, seakan tidak percaya bahwa Dahlan Iskan berada persis dihadapannya.

Seperti anak sendiri yang sudah lama tidak dijumpai, Dahlan langsung memeluk Jevry dan sesekali mengusap-usap kepala, dan pipi Jevry yang berlinang airmata tanda haru dan bangga bisa bertemu dengan Dahlan.

Melihat pertemuan keduanya, bukan hanya Jevry, tangis haru juga menyelimuti keluarga besarnya termasuk ayah Jevry, Herwanto dan ibunda Sulaina (50).

Mereka pun mengerumuni dan langsung menyalami Dahlan, dan mengajak masuk ke dalam rumah.

Meski selama perkenalannya ada jarak memisahkan, bak seorang ayah dan anak, batin Dahlan Iskan dan Jevry seakan teramat sangat dekat.

"Kamu anak hebat. Bagaimana sekolahnya?," tanya Dahlan memulai pembicaraan.

Dahlan menanyakan berbagai hal. Jevry mengatakan, bahwa pembagian rapot terakhir dia mendapat peringkat dua di kelasnya. Meski dengan keterbatasan, ia terus giat belajar.

Berkat terus disemangati sang Menteri, kini Jevry mengaku tidak minder lagi, bahkan bertekad untuk mencapai cita-citanya dan ingin kuliah jurusan arsitek di Jakarta.

Dengan penuh perhatian, Dahlan kembali bertanya apakah kaki Jevry sudah diganti dengan kaki palsu yang baru.

Menurut Dahlan, Jevry masih dalam usia pertumbuhan, sedangkan kaki palsu yang lama tidak bisa mengikuti pertumbuhan kaki kirinya yang normal.

Pertemuan semakin akrab. Jevry saat itu pun menyiapkan sejumlah barang kesayangannya.

Salah satunya, novel berjudul "Sepatu Dahlan", yang merupakan buku pertama dari Trilogi Novel Inspirasi Dahlan Iskan.

Tidak ingin berlama-lama, Jevry meminta pemilik jaringan media, Jawa Pos Group ini untuk membubuhkan tanda tangan.

Dahlan pun langsung menuliskan kata-kata motivasi. "Anda hebat sekali. Saya senang bertemu anda di rumah anda. Di Bengkulu hari ini," tulis Dahlan.

Tidak cukup, Jevry juga meminta kesediaan Dahlan membubuhkan tanda tangan di gitar kesayangannya berwarna putih biru itu.

Jevry mengaku, semakin bersemangat untuk terus berprestasi. Bukan hanya di bidang akademis, tetapi juga di bidang musik.

Anak bertubuh tinggi dengan kulit putih ini, mengaku ingin menjadi pemain musik papan atas, tetapi tetap melanjutkan kuliah.

"Kepengen kuliah di Jakarta jurusan arsitek," ujar Jevry semangat.

Dalam pertemuan sekitar 15 menit itu, Dahlan Iskan berpesan kepada Jevry untuk terus dan tanpa henti mengejar cita-cita.

Mantan Dirut PT PLN ini meyakini bahwa Jevry dapat bersekolah hingga perguruan tinggi.

"Kamu hebat. Saya yakin Jevry pasti bisa," kata Dahlan seraya berpamitan.

Sesungguhnya sejak akhir Februari 2013, Jevry sendiri sudah mengetahui Dahlan akan bertandang ke Bengkulu.

Selama ini, Jevry selalu membaca twitter Dahlan. Dikatakan Jevry, suatu ketika dalam twitter itu ada follower @iskan_dahlan yang bertanya kepada Dahlan kapan berkunjung ke Bengkulu.

"Iya nanti, sekalian akan bertemu dengan Jevry", ujar Dahlan. Topik dan jawaban yang sama juga terlihat di akun tersebut pada 30 April lalu.

"Saat tau mau datang. Jadi merasa gugup. Walau sangat senang, bayangan saya kalau ketemu bingung mau ngomong apa. Tapi saat bertemu tadi, rasanya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata," tutur Jevry.

Selama ini kata Jevry, Dahlan merupakan sosok yang selalu memberikan semangat untuk terus belajar. Seperti ketika Jevry dapat peringkat, Pak Dahlan pun langsung SMS.

"Allahu Akbar! Alhamdulillah! Jefry benar hebat! Saya bangga dg Anda! Anda begitu pandai mengisi waktu yg penuh manfaat. Anda akhirnya pakai kaki palsu, spt apa? Enak dipakai? Masih pakai penyangga kaki? Salam untuk bapak/ibu. Juga untuk guru & teman2 sekolahmu!, Herwanto ayah Jevry," demikian bunyi SMS Dahlan.

"Dia datang seperti orang biasa saja. Walau menteri, tapi tetap terlihat rendah hati. Dia datang tanpa ajudan", ujar Jevry mengenang saat-saat pertemuan pertamanya dengan Sang Menteri.(R017)

Pewarta: Royke Sinaga

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013