Medan, 15/4 (Antara) - Sebanyak 34 pengungsi Rohingya asal Myanmar yang selama ini ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi Medan di Belawan dipindahkan ke lokasi penampungan di Pasar III Jalan Padang Bulan, Medan.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Rudenim Medan Yusuf Umardani, Senin, mengatakan mereka dipindahkan pada Rabu (10/4) ke tempat penampungan yang juga dihuni imigran.
Pengungsi Rohingya yang ditempatkan ke lokasi Padang Bulan tersebut, menurut dia, terdiri dari wanita dan anak-anak yang masih kecil, untuk menjaga hal-hal tidak diingini.
"Kami tidak ingin peristiwa bentrok berdarah delapan warga Myanmar dengan puluhan pengungsi Rohingnya di Rudenim Medan, Jumat (5/4) terulang kembali," ujarnya.
Yusuf mengatakan, pemindahan terhadap puluhan pengungsi Rohingnya itu, juga dikarenakan di Rudenim Medan penghuninya sudah cukup padat.
"Jadi, pemindahan pengungsi tersebut untuk kepentingan keamanan dan mudahnya pengawasan terhadap mereka," ucap Yusuf.
Delapan tewas sebelumnya, terjadi bentrokan delapan warga Myanmar dengan puluhan pengungsi Rohingnya di Rudenim Medan, Jumat (5/4) dini hari yang mengakibatkan delapan warga Myanmar tewas.
Perkelahian tersebut terjadi karena delapan warga Myanmar dituduh melecehkan wanita pengungsi Rohingya yang berada di Rudenim Medan.
Kedelapan warga Myanmar yang meninggal dunia itu, yakni Aye Win (23), Myo Oo (20), San Lwin (45), Aung Thu Win (24), Aung Than (44), Min Min (42), Win Tun (32), dan Nawe (23).
Kedelapan warga asing tersebut telah dikremasi di Krematorium Tie Cang Tien Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (10/4) setelah Kedubes Myanmar menyerahkan sepenuhnya mengenai jenazah tersebut kepada pihak Imigrasi Sumut.
Data yang diperoleh di Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Sumut, hingga 15 Juni 2012, sebanyak 131 warga asing yang berada di Rudenim Medan di Belawan, beberapa di antaranya yakni dari Afghanistan (48 orang), Bangladesh (4 orang), Sri Lanka (7 orang), Pakistan (3 orang), Myanmar (54 orang) Afrika ( 1 orang), Somalia (4 orang) dan Thailand (2 orang).***2***
(T.M034/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti) 15-04-2013 21:00:26
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Rudenim Medan Yusuf Umardani, Senin, mengatakan mereka dipindahkan pada Rabu (10/4) ke tempat penampungan yang juga dihuni imigran.
Pengungsi Rohingya yang ditempatkan ke lokasi Padang Bulan tersebut, menurut dia, terdiri dari wanita dan anak-anak yang masih kecil, untuk menjaga hal-hal tidak diingini.
"Kami tidak ingin peristiwa bentrok berdarah delapan warga Myanmar dengan puluhan pengungsi Rohingnya di Rudenim Medan, Jumat (5/4) terulang kembali," ujarnya.
Yusuf mengatakan, pemindahan terhadap puluhan pengungsi Rohingnya itu, juga dikarenakan di Rudenim Medan penghuninya sudah cukup padat.
"Jadi, pemindahan pengungsi tersebut untuk kepentingan keamanan dan mudahnya pengawasan terhadap mereka," ucap Yusuf.
Delapan tewas sebelumnya, terjadi bentrokan delapan warga Myanmar dengan puluhan pengungsi Rohingnya di Rudenim Medan, Jumat (5/4) dini hari yang mengakibatkan delapan warga Myanmar tewas.
Perkelahian tersebut terjadi karena delapan warga Myanmar dituduh melecehkan wanita pengungsi Rohingya yang berada di Rudenim Medan.
Kedelapan warga Myanmar yang meninggal dunia itu, yakni Aye Win (23), Myo Oo (20), San Lwin (45), Aung Thu Win (24), Aung Than (44), Min Min (42), Win Tun (32), dan Nawe (23).
Kedelapan warga asing tersebut telah dikremasi di Krematorium Tie Cang Tien Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (10/4) setelah Kedubes Myanmar menyerahkan sepenuhnya mengenai jenazah tersebut kepada pihak Imigrasi Sumut.
Data yang diperoleh di Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Sumut, hingga 15 Juni 2012, sebanyak 131 warga asing yang berada di Rudenim Medan di Belawan, beberapa di antaranya yakni dari Afghanistan (48 orang), Bangladesh (4 orang), Sri Lanka (7 orang), Pakistan (3 orang), Myanmar (54 orang) Afrika ( 1 orang), Somalia (4 orang) dan Thailand (2 orang).***2***
(T.M034/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti) 15-04-2013 21:00:26
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013