Surabaya, 14/4 (Antara) - Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang dan Depok KHA Hasyim Muzadi menegaskan bahwa 70 persen nahdliyin (warga NU) di Jatim menginginkan kadernya menjadi Gubernur Jatim.
"Mayoritas orang NU Jatim menginginkan kadernya jadi gubernur, bukan wagub. Mayoritas itu sekitar 70 persen dari 24 juta nahdliyin di Jatim, sedangkan warga Jatim sendiri berkisar 29 juta," katanya di Surabaya, Minggu.
Setelah berbicara dalam seminar nasional bertema "Kebebasan dan HAM dalam Koridor Pancasila" di Kantor PCNU Surabaya, Rais Syuriah PBNU itu menjelaskan keinginan itu karena posisi wagub dianggap tidak cukup untuk merawat umat NU yang mayoritas di Jatim.
"Potensi Jatim itu sangat besar di bidang pangan dan tambang, tapi Jatim masih kalah dinamis dari Jakarta, Jawa Barat, dan sebagainya. Jadi, Jatim itu besar potensinya, tapi statis," kata mantan Ketua Umum PBNU dan Ketua PWNU Jatim itu.
Ditanya tentang kemungkinan Khofifah Indar Parawansa sebagai calon Gubernur Jatim yang belum didukung parpol, ia mengaku Khofifah sudah didukung parpol dalam jumlah yang cukup yakni minimal 15 persen. "Dukungannya cukup, ada PKB dan lainnya," katanya.
Mengenai calon wakil gubernur yang akan mendampingi Khofifah, ia mengatakan ada, tapi dirinya merasa tidak berhak mengumumkan.
"Tanya saja kepadanya (Khofifah), karena saya tidak berhak," katanya.(E011)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Mayoritas orang NU Jatim menginginkan kadernya jadi gubernur, bukan wagub. Mayoritas itu sekitar 70 persen dari 24 juta nahdliyin di Jatim, sedangkan warga Jatim sendiri berkisar 29 juta," katanya di Surabaya, Minggu.
Setelah berbicara dalam seminar nasional bertema "Kebebasan dan HAM dalam Koridor Pancasila" di Kantor PCNU Surabaya, Rais Syuriah PBNU itu menjelaskan keinginan itu karena posisi wagub dianggap tidak cukup untuk merawat umat NU yang mayoritas di Jatim.
"Potensi Jatim itu sangat besar di bidang pangan dan tambang, tapi Jatim masih kalah dinamis dari Jakarta, Jawa Barat, dan sebagainya. Jadi, Jatim itu besar potensinya, tapi statis," kata mantan Ketua Umum PBNU dan Ketua PWNU Jatim itu.
Ditanya tentang kemungkinan Khofifah Indar Parawansa sebagai calon Gubernur Jatim yang belum didukung parpol, ia mengaku Khofifah sudah didukung parpol dalam jumlah yang cukup yakni minimal 15 persen. "Dukungannya cukup, ada PKB dan lainnya," katanya.
Mengenai calon wakil gubernur yang akan mendampingi Khofifah, ia mengatakan ada, tapi dirinya merasa tidak berhak mengumumkan.
"Tanya saja kepadanya (Khofifah), karena saya tidak berhak," katanya.(E011)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013