Kuta, 14/4 (Antara) - Bangkai pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-904 hingga Minggu siang masih mengapung di Pantai Segara, Kuta, Bali, dan belum bisa dipindahkan karena masih menunggu proses penyelidikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Sekarang kami berusaha untuk mengevaluasi pesawat segera hari ini, diharapkan bersama kami tim KNKT," kata Diretur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, di Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung, Minggu.
Menurut dia, pemindahan bangkai pesawat dari perairan memiliki tingkat kerumitan yang tinggi sehingga membutuhkan waktu.
"Estimasi waktu kami harapkan hari ini selesai tetapi nanti kita lihat waktunya itu tergantung KNKT," katanya.
Saat ini tim dari Kemenhub dan KNKT tengah melakukan penyelidikan terkait jatuhnya pesawat dengan nomor registrasi PK-LKS itu.
Pesawat Boeing 737-800NG berwarna putih itu kondisinya sudah terbelah dua yang sebagian besar badan pesawat masih mengapung dan sebagian sudah tenggelam.
Tim KNKT dan Kemenhub nantinya akan menarik langsung bangkai pesawat tersebut ke sebuah lokasi yang aman atau memotong setiap badan pesawat.
Kotak hitam yang terdiri dari dua data penting dalam pesawat, yakni "Flight Data Recorder" (FDR) telah berhasil diambil oleh tim evakuasi, sedangkan "Cockpit Data Recorder" (CDR) yang merekam suara di dalam kokpit saat ini tengah dalam upaya pengambilan. "Data tersebut akan kami bawa ke Jakarta untuk dibaca," kata Herry.(KR-MDE)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Sekarang kami berusaha untuk mengevaluasi pesawat segera hari ini, diharapkan bersama kami tim KNKT," kata Diretur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, di Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung, Minggu.
Menurut dia, pemindahan bangkai pesawat dari perairan memiliki tingkat kerumitan yang tinggi sehingga membutuhkan waktu.
"Estimasi waktu kami harapkan hari ini selesai tetapi nanti kita lihat waktunya itu tergantung KNKT," katanya.
Saat ini tim dari Kemenhub dan KNKT tengah melakukan penyelidikan terkait jatuhnya pesawat dengan nomor registrasi PK-LKS itu.
Pesawat Boeing 737-800NG berwarna putih itu kondisinya sudah terbelah dua yang sebagian besar badan pesawat masih mengapung dan sebagian sudah tenggelam.
Tim KNKT dan Kemenhub nantinya akan menarik langsung bangkai pesawat tersebut ke sebuah lokasi yang aman atau memotong setiap badan pesawat.
Kotak hitam yang terdiri dari dua data penting dalam pesawat, yakni "Flight Data Recorder" (FDR) telah berhasil diambil oleh tim evakuasi, sedangkan "Cockpit Data Recorder" (CDR) yang merekam suara di dalam kokpit saat ini tengah dalam upaya pengambilan. "Data tersebut akan kami bawa ke Jakarta untuk dibaca," kata Herry.(KR-MDE)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013