Jakarta, 8/4 (Antara) - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta PT Adhi Karya mencari terobosan untuk memulai pembangunan proyek monorel, tanpa harus menunggu Peraturan Presiden (Perpres).

"Saya sudah sampaikan ke Adhi Karya jangan terpaku kepada Perpres. Cari cara menerobos biroktasi. Jangan semuanya serba Perpres," kata Dahlan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin.

Menurut Dahlan, di tengah belum adanya kepastian dikeluarkannya Perpres, manajemen Adhi Karya harus mencari akal agar bagaimana proyek tersebut berjalan tetapi tidak menyalahi aturan.

"Masa semuanya serba Perpres. Ini seolah-olah membebani Presiden, cari akal lah," kata Dahlan.

Diketahui Perpres untuk penugasan proyek inisiasi monorel Jabodetabek usulan konsorsium BUMN yang diketuai PT Adhi Karya hingga kini belum keluar.

Untuk itulah menurut Dahlan, caranya adalah dengan membangun di wilayah masing-masing, yaitu Jakarta, Bekasi dan Bogor.

"Izin pembangunannya bisa saja diberikan Gubernur DKI Jakarta, Bupati Bekasi, dan Bupati Bogor," ujar Dahlan.

Ia menambahkan, jika pembangunan sebuah proyek dilakukan oleh Pemerintah Daerah, maka pembiayaannya tidak memakai dana APBN.

Setelah di masing-masing wilayah sudah dibangun maka tinggal melakukan koneksi saja, atau disambung sesuai dengan rutenya, yaitu Bekasi-Cawang, Cawang-Cibubur, dan Cawang-Kuningan.

"Sekali lagi, ini adalah terobosan yang aneh. Namun bisa dijadikan mengatasi masalah birkorasi yang sulit," ujarnya.

Diketahui, konsorsium proyek monorel Jabodetabek yang dipimpin Adhi Karya ini beranggotakan BUMN lainnya yaitu PT Len Industri, PT Industri Kereta Api (Inka), PT Telekomunikasi Indonesia, PT Jasa Marga serta Bank Mandiri masih menunggu payung hukum Perpres.

Adapun, rute monorel yang akan dibangun konsorsium Adhi Karya sekitar 39,036 kilometer meliputi rute Bekasi Timur-Cawang sepanjang 18,1 kilometer, Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, serta Cawang-Kuningan 7,17 kilometer.(R017)

Pewarta: Royke Sinaga

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013