Dolar AS menguat karena kebijakan Fed tetap bersikap "hawkish"
Sabtu, 23 September 2023 9:18 WIB 1769
Juga pada Jumat (22/9), indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur S&P Global meningkat menjadi 48,9 pada awal September dari 47,9 pada Agustus, menunjukkan kontraksi yang sedang berlangsung dalam aktivitas bisnis sektor manufaktur dengan laju yang melambat.
PMI jasa-jasa turun tipis menjadi 50,2 dari 50,5 pada periode yang sama, dan PMI gabungan mencapai 50,1, turun sedikit dari 50,2 pada Agustus.
Di Asia, Bank Sentral Jepang (BoJ) mempertahankan suku bunga sangat rendah pada Jumat (22/9) seperti yang diperkirakan.
“Kami belum memperkirakan inflasi akan mencapai target kami secara stabil dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kami harus dengan sabar mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar. Oleh karena itu, kami tentu saja akan mengubah kebijakan jika target kami dapat tercapai. Untuk saat ini, prospeknya adalah bagi perekonomian dan harga sangat tinggi," kata Gubernur BoJ Kazuo Ueda.
Pada akhir perdagangan New York, dolar AS dibeli 148,3790 yen Jepang, lebih tinggi dari 147,5180 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Euro turun menjadi 1,0648 dolar AS dari 1,0662 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2242 dolar AS dari 1,2291 dolar AS.
Dolar AS naik menjadi 0,9067 franc Swiss dari 0,9040 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3471 dolar Kanada dari 1,3469 dolar Kanada. Dolar AS melemah menjadi 11,1118 krona Swedia dari 11,1616 krona Swedia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar AS menguat karena kebijakan Fed tetap “hawkish“