Jakarta (ANTARA) - Luis Suarez menangis saat pamitan dari Barcelona, namun menyatakan ingin membuktikan bahwa dia masih bisa tampil pada level tertinggi setelah bergabung dengan Atletico Madrid.
Pada konferensi pers yang dihadiri Lionel Messi di Camp Nou, Suarez mengucapkan perpisahan yang emosional setelah mencetak 198 gol untuk Barca. Koleksi gol itu sekaligus membuatnya menjadi pemain paling subur peringkat ketiga sepanjang sejarah klub Katalan tersebut.
"Ini merupakan improvisasi karena saya tidak menyiapkan apa pun. Saya merasa saya masih mampu bersaing di liga ini," kata Suarez sambil menyeka matanya yang berkaca-kaca seperti dilaporkan AFP.
Baca juga: Barcelona menjejak musim baru dengan skuad dan gaya berbeda
"Saya merasa sangat bersemangat dan bahkan lebih lagi setelah apa yang kami lakukan musim lalu ketika saya dililit cedera yang juga memberikan perasaan pahit-manis."
"Saya akan menuju ke arah di mana saya akan tetap bermain, dengan motivasi yang segar, dengan tujuan memperlihatkan saya dapat terus bersaing," tambah dia.
Suarez menyusul Arturo Vidal, Nelson Semedo, dan Ivan Rakitic meninggalkan Barca ketika pelatih baru Ronald Koeman ingin membangun ulang skuad.
Baca juga: Luis Suarez resmi pindah ke Atletico Madrid
Pada Agustus Koeman telah mengatakan kepada Suarez bahwa dia tidak masuk rencananya.
"Saya tidak heran dengan hal itu karena itu telah dikatakan sebelum pelatih menyampaikannya kepada saya, namun saya dapat menerimanya," tutur pemain internasional Uruguay itu.
"Ketika Barca mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak mengandalkan saya, ada banyak telepon, banyak tawaran, namun saya dapat pergi ke tim yang dapat bersaing dengan dua tim besar Barcelona dan Real Madrid. Saya tidak ragu," imbuh dia.
Suarez hengkang sebagai salah satu pemain terbaik Barca setelah membantu klub itu memenangi empat gelar Liga Spanyol dan satu gelar Liga Champions.
Namun proses kepindahan Suarez tidak berjalan mulus. Barca mendorong sang pemain untuk hengkang, namun sempat keberatan membiarkan dia bergabung dengan Atletico.
"Kadang-kadang pemain memerlukan perubahan, klub memerlukan perubahan, dan pada kasus ini sang pelatih tidak menginginkan saya. Saya pergi dengan perasaan bahwa saya telah memenuhi ekspektasi-ekspektasi yang ada. Menjadi pencetak gol terbanyak ketiga bukan hal yang mudah, itu adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan," pungkas dia.
Luis Suarez menangis saat berpamitan dari Barcelona
Kamis, 24 September 2020 22:27 WIB 914